Polisi Tangkap Pembunuh Putri Pejabat Uni Eropa

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2016 00:58 WIB
Tersangka pemerkosa dan pembunuh remaja perempuan ditangkap setelah penyidik menemukan seutas rambut hitam yang dicat pirang di sekitar lokasi pembunuhan.
Ilustrasi penenggelaman. (Unsplash/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menangkap seorang remaja yang diduga memerkosa dan membunuh remaja perempuan seorang pejabat senior Uni Eropa di Jerman, Senin (5/12).

Berdasarkan media setempat yang dilaporkan The Telegraph, tersangka berusia 17 tahun itu akan diseret ke pengadilan awal tahun depan.

Korban adalah Maria Ladenburger, mahasiswi kedokteran berusia 19 tahun. Dia diperkosa dan dibunuh sesaat setelah meninggalkan pesta di Freiburg, Jerman bagian selatan, 16 Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maria adalah anak dari Clemens Ladenburger yang telah menjabat sebagai asisten direktur di bagian hukum Komisi Eropa.

Nahas, nasib mahasiswi yang dilaporkan bekerja secara sukarela di penampungan pencari suaka setempat berakhir dengan cara ditenggelamkan di sungai Dreisam.

Tim yang terdiri atas 40 orang kemudian dikerahkan untuk menyisir lokasi tersebut. Jenazah ditemukan setelah mereka menemukan selendang hitam di dasar sungai.

Petugas juga menemukan seuntai rambut hitam yang dicat pirang. Namun, rambut itu tidak menghasilkan apa-apa ketika dicocokan dengan DNA korban.

Tiga pekan setelahnya, penyidik mengungkap rekaman CCTV dari sebuah stasiun trem yang menunjukkan seorang pencari suaka dengan "model rambut sangat aneh" yang dicat pirang sebagian.

Kemudian pria itu dilacak dan ditangkap dan akhirnya diminta untuk melakukan tes DNA. Hasilnya cocok dengan rambut yang ditemukan di lokasi.

Kemarin, seorang juru bicara kepolisian mengatakan pihaknya sedang mencari tahu apakah Ladenburger mengenal pelaku yang membunuhnya.

Mereka juga masih mendalami soal kemungkinan serangan tersebut dilakukan secara terencana.

Setelah mengetahui kejadian ini, orang tua korban menerbitkan pesan belasungkawa di surat kabar lokal, Frankfurter Allgemeine, mengenang kepergian anaknya.

"Selama 19 tahun dan seterusnya, Maria adalah cahaya yang menerangi keluarga kami," tulis mereka. "Kami berterima kasih pada Tuhan telah memberikan kami karunia ini, dan memberi kesempatan untuk menyayanginya sebagai anak kami."

Tersangka pembunuh Maria diketahui tiba di Jerman bersama sekitar 1 juta pencari suaka lain 2015 lalu. Dia kemudian tinggal dengan keluarga angkatnya tanpa ada masalah.

Saat ini, negara tersebut sedang terpecah setelah Kanselir Angela Merkel memutuskan untuk membuka pintu suaka sebagai repsons akan perang di Suriah.

Sejak saat itu, sejumlah serangan dan rencana teror di Jerman kerap dikaitkan dengan pencari suaka dari Timur Tengah. (aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER