Jakarta, CNN Indonesia -- Angela Merkel kembali mencalonkan diri sebagai Kanselir Jerman dalam pemilu tahun depan. Jika terpilih, Merkel akan berkuasa selama empat periode.
Melansir
Reuters, Merkel mengonfirmasi pernyataan tersebut dalam konferensi pers usai bertemu anggota senior Partai Kristen Demokrat (CDU), Minggu (20/11), waktu setempat.
“Saya sudah memikirkan hal ini cukup lama. Keputusan kembali mencalonkan diri untuk periode keempat, setelah 11 tahun menjabat, bukanlah hal sepele,” kata Merkel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan Merkel untuk kembali mencalonkan diri, diprediksi akan disambut positif oleh banyak pihak. Pasalnya, pemimpin partai konservatif Jerman itu kerap dilihat sebagai kekuatan yang membawa kestabilan di Eropa, terutama setelah Inggris memutuskan meninggalkan Uni Eropa.
Merkel juga dianggap sebagai benteng nilai-nilai liberal Barat, setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
Merkel, 62, telah mengendalikan kekuatan utama ekonomi Eropa sejak tahun 2005. Memegang posisi yang sama empat tahun mendatang, akan membuatnya sejajar dengan mentornya, Helmut Kohl, yang memimpin Jerman pasca dihancurkannya Tembok Berlin pada 1989.
Melansir
Guardian, tanpa ada kandidat pengganti yang kuat di partainya, Merkel masih dianggap kaum populis sebagai simbol stabilitas dalam masa penuh gejolak.
“Merkel mempertahankan kesederhanaan dan sentrisme, bukan hanya untuk headline murahan,” kata wakil pemimpin CDU, Julia Klockner, saat diwawancara surat kabar
Welt am Sonntag.
Merkel merupakan putri seorang pastor yang dibesarkan di area komunis di Jerman Timur. Dia populer di kalangan warga Jerman yang melihatnya sebagai sosok yang bisa dipercaya dan diandalkan.
Namun demikian, keputusan Merkel menerima lebih dari satu juta pencari suaka ke Jerman selama dua tahun terakhir, dijadikan celah politik bagi partai sayap kanan Jerman, AFD, yang terus memanfaatkan kecemasan yang meluas tentang imigran.
Adapun, pengamat menilai, adanya perubahan peta politik global akan meningkatkan kesempatan Merkel untuk kembali terpilih.
“Masyarakat membutuhkan stabilitas, terutama setelah semua yang telah terjadi. Itu akan memperkuat posisi Merkel dalam jajak pendapat,” tulis surat kabar
Die Zeit.
Faktanya, dalam poling yang dilakukan harian
Bild am Sonntag, Minggu (20/11), 55 persen elektorat menginginkan Merkel tetap menjabat. Angka itu meningkat dari 42 persen pada Agustus lalu.
Sebelumnya, Merkel menolak angkat bicara mengenai partisipasinya dalam pemilu September 2017 nanti. Dia hanya mengatakan akan memberi pengumumuman “jika waktunya tepat.”
(les)