Jakarta, CNN Indonesia -- Pemberontak Suriah yang mulai terkepung di Aleppo meminta gencatan senjata selama lima hari. Mereka berdalih hal itu demi kepentingan warga sipil.
Seorang petinggi dari pihak pemberontak mengatakan kepada
Reuters, Rabu (7/12), permintaan ini telah dikirimkan ke semua pihak internasional yang terlibat.
Saat ini mereka masih menunggu respons permohonan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan termaktub dalam dokumen "inisiatif kemanusiaan" yang ditandatangani atas nama Dewan Kepemimpinan Aleppo.
Dokumen tersebut menyerukan evakuasi sekitar 500 orang dalam kondisi medis kritis dari bagian timur Aleppo. Selain itu, mereka juga meminta evakuasi warga sipil ke bagian utara Aleppo.
Upaya evakuasi itu diharapkan bisa dilakukan di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dokumen tersebut juga meminta semua pihak yang terlibat untuk berbicara tentang masa depan kota setelah situasi kemanusiaan dapat diatasi.
Sementara itu, di Moskow, Rusia, juru bicara pemerintah Dmitry Peskov mengatakan pihaknya dan Amerika Serikat sudah berbicara. Hasilnya, upaya untuk mencapai kerjasama dalam pengusiran pemberontak masih terus diagendakan.
Walau demikian, dia mengatakan sejauh ini belum ada pembicara lebih lanjut mengenai agenda tersebut.
Hal ini disampaikan meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata demi kemanusiaan. Resolusi tersebut diveto oleh Rusia dan China.
Beberapa pemberontak sudah meninggalkan Aleppo, kata Peskov. Dia menyebut militan yang tersisa adalah teroris mantan Jabhat al Nusra.
[Gambas:Video CNN]Aleppo Direbut KembaliSecara terpisah, pengawas peperangan menyatakan pasukan pemerintah Suriah sudah menguasai semua bagian dari Aleppo yang sebelumnya dikuasai pemberontak.
Syrian Observatory for Human Rights menyatakan serbuan pasukan pemerintah yang dilakukan sepanjang Selasa kemarin telah memukul mundur para pemberontak.
Sementara itu, seorang petinggi dari pihak pemberontak mengatakan kepada Reuters bahwa belum semua bagian dari kota telah dikuasai pemerintah.
Pengambilalihan Aleppo dari tangan pemberontak adalah kemajuan terbesar rezim Bashar al Assad sepanjang konflik ini. Peperangan telah merenggut nyawa ribuan orang dan menghancurkan rumah lebih dari separuh warga Suriah.
(aal)