Usai Dilantik, Raja Baru Thailand Ampuni Puluhan Ribu Tahanan

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 14:46 WIB
Sekitar 30 ribu tahanan dibebaskan sementara 70 ribu tahanan lainnya diberi pengurangan masa kurungan penjara oleh Raja Baru Thailand, Maha Vajiralongkorn.
Sekitar 30 ribu tahanan dibebaskan sementara 70 ribu tahanan lainnya diberi pengurangan masa kurungan penjara oleh Raja Baru Thailand, Maha Vajiralongkorn. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Baru Thailand, Maha Vajiralongkorn, memberikan pengampunan pada puluhan ribu tahanan di Negeri Seribu Pagoda tersebut. Langkah ini dilakukan Vajiralongkorn hanya beberapa hari setelah dilantik sebagai raja menggantikan mendiang ayahnya, Bhumibol Adulyadej yang wafat pada Oktober lalu.

Menurut pernyataan istana kerajaan, pengampunan para terpidana penjara ini merupakan langkah pertama yang dilakukan Vajiralongkorn semenjak menduduki tahta sebagai raja ke-10 Dinasti Chakri Thailand pada awal Desember ini. Pengampunan dilakukan sebagai "tanda belas kasih raja kepada rakyatnya."

Melansir AFP, pengampunan bagi para tahanan telah menjadi tradisi tahunan yang diselenggarakan Bhumibol. Sejumlah narapidana yang memiliki penyakit serius, disabilitas, dan telah menjalani 
sepertiga masa tahanannya masuk dalam kriteria pengampunan raja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun keputusan pengampunan ini tidak menjelaskan berapa banyak tahanan yang akan dibebaskan, namun kepada Bangkok Post, Kepala Departemen Pemasyarakatan Thailand, Kobkait Kasiwat, menuturkan sekitar 30 ribu tahanan memenuhi syarat untuk dibebaskan. Sekitar 70 ribu tahanan lainnya kemungkinan besar mendapat pengurangan masa tahanan.

Sementara, Reuters menyebutkan bahwa terdapat sekitar 150 ribu napi yang memenuhi syarat untuk dibebaskan atau mendapatkan potongan masa tahanan. 

Monarki Thailand memiliki pengaruh besar dalam kepemerintahan. Status monarki ini didukung dalam ritual, propaganda, bahkan konstitusi Thailand.

Sikap untuk senantiasa menghormati kerajaan diajarkan di seluruh sekolah di Thailand. Foto para anggota keluarga kerajaan, khususnya raja, menghiasi hampir di setiap jalanan utama di Thailand.

Thailand menerapkan hukum lese majeste yang melindungi seluruh keluarga kerajaan dari segala bentuk penghinaan dan pencemaran nama baik. Setiap individu atau kelompok yang kedapatan menyinggung bahkan menghina keluarga kerajaan terancam hukuman 15 tahun penjara.

Reuters mengutip laporan Departemen Pemasyarakatan Thailand bahwa hingga Juli tahun ini jumlah napi di seluruh penjara di negara itu mencapai 321.347 jiwa, sebanyak 70 persen di antaranya didakwa kasus narkoba. 

Saat menjadi putra mahkota, Vajiralongkorn banyak menghabiskan hidupnya di luar negeri. Meski hukum lese majeste diterapkan, namun rumor mengenai kehidupan raja yang pernah bercerai sebanyak tiga kali ini tetap menjadi perhatian publik.

Vajiralongkorn resmi menjabat sebagai raja setelah menerima undangan pelantikan dari parlemen Thailand pada 1 Desember lalu.

Pelantikan Vajiralongkorn ini sesuai dengan Peraturan Istana terkait penobatan raja baru tahun 1924 berdasarkan konstitusi Thailand.

Mantan Perdana Menteri Thailand, Prem Tinsulanonda, yang mengisi kekosongan monarki Thailand selama menanti prosesi pengangkatan raja baru Thailand, melantik Vajiralongkorn pada acara penobatan raja malam itu.

Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha, juga turut hadir dalam pelantikan Vajiralongkorn. Ia mengumumkan bahwa pelantikan Vajiralongkorn menandai prosesi penobatan raja baru Thailand telah rampung.

"Thailand telah memiliki raja baru sekarang," kata Prayuth di istana kerajaan.

(ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER