Aksi Penembakan, AS Tutup Sementara Kantor Kedubes di Turki

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 20 Des 2016 14:33 WIB
Kedubes Amerika Serikat di Turki ditutup untuk sementara, menyusul insiden penembakkan yang diluncurkan oleh seorang pria di depan gedung tersebut.
Kedubes Amerika Serikat di Turki ditutup untuk sementara waktu, menyusul insiden penembakkan yang diluncurkan oleh seorang pria di depan gedung tersebut. (Reuters/Umit Bektas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Turki di ibu kota Ankara ditutup sementara, menyusul insiden penembakkan yang diluncurkan seorang pria di depan kantor Kedubes AS itu pada awal pekan ini.

Melansir AFP, pihak Kedubes AS memaparkan bahwa pelaku penembakan bernama Sahin S meluncurkan serentetan tembakan ke udara pada Senin (19/12) malam sekitar pukul 03.50 dini hari waktu setempat.

"Seorang pria mendekati gerbang utama Kedubes AS sambil melontarkan tembakan," bunyi pernyataan Kedubes AS untuk Turki seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kedubes AS, tidak ada korban luka dalam insiden penembakan tersebut.

Berdasarkan laporan kantor berita Turki, Anadolu, pihak berwenang Turki menyebutkan Sahin mendekati kantor kedutaan AS di distrik Cankaya sambil melontarkan tembakan ke udara sebanyak delapan hingga sembilan kali.

Sahin membawa sebuah senapan yang ia sembunyikan dibalik mantelnya.

Ia kemudian berhasil dicokok polisi. Petugas segera meluncurkan sejumlah langkah untuk mengamankan lokasi.

Meskipun tak ada korban, namun serangan ini menjadi aksi teror kedua yang menargetkan perwakilan asing di Ankara dalam semalam. Pasalnya, peristiwa ini terjadi hanya berselang beberapa jam setelah pembunuhan Dubes Rusia untuk Turki Andrei Karlov di sebuah galeri seni di kota itu.

[Gambas:Video CNN]

Karlov ditembak mati oleh seorang anggota kepolisian bernama Mevlut Mert Altintas di suatu pameran seni. Turki menuding Altintas terkait dengan tokoh agama Fethullah Gulen, yang dituduh mendalangi kudeta pada Juli lalu. Tuduhan ini ditampik oleh juru bicara Gulen. 

Pihak Kedubes AS berulang kali memperingatkan warga negaranya yang sedang berada di negara itu untuk berhati-hati dari potensi serangan dan ancaman keamanan di Turki sepanjang tahun 2016 ini.

Pasalnya, Turki diguncang sejumlah aksi teror sepanjang tahun ini. Insiden teranyar terjadi pada Sabtu (17/12) setidaknya 13 tentara Turki tewas dan 48 lainnya terluka akibat sebuah mobil berisi bom menabrak bus yang membawa pasukan militer di Kota Kayseri.

Turki menuding sejumlah aksi teror tersebut dilakukan oleh gerilyawan Partai Pekerja Kurdi (PKK), termasuk insiden bom ganda tersebut. Militan Kurdi kerap menargetkan pasukan keamanan Turki seperti polisi dan tentara dalam aksi teror mereka.

"Perwakilan pemerintah AS memperingatkan setiap warga Amerika untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keamanan diri sendiri," kata Kedubes AS tersebut. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER