Jakarta, CNN Indonesia -- Televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa seorang gadis berusia sekitar sembilan tahun meledakkan dirinya di sebuah kantor polisi di daerah Midan, ibu kota Damaskus, Suriah.
Seorang saksi mata yang berada dekat dengan lokasi ledakan menyatakan kepada
Reuters pekan lalu bahwa seorang gadis muda memasuki kantor polisi itu dan meminta petugas untuk mempersilakannya ke toilet. Ia lalu meledakkan dirinya.
Kelompok pemerhati perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights menyebutkan bahwa ledakan terjadi di daerah Midan, dan terdapat laporan soal korban, meski tidak memaparkan rinciannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Arabiya melaporkan pada Rabu (21/12) bahwa sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria tengah berbicara kepada dua anak perempuan, kemungkinan besar anaknya sendiri, soal serangan yang akan mereka lakukan. Serangan itu diduga kuat adalah pengeboman bunuh diri di kantor polisi di daerah Midan.
Kantor berita Suriah,
SANA, mengutip sumber polisi Damaskus, mengonfirmasi ledakan terjadi di sebuah kantor polisi.
Pria itu dikenal dengan nama "Abu Nimr" dan diyakini merupakan mantan anggota kelompok militan Front Al-Nusra dan berasal dari Ghouta. Aktivis Suriah yang dekat dengan Abu Nimr mengonfirmasi keaslian video itu.
Al-Arabiya menyebutkan bahwa gadis yang menjadi pelaku bom bunuh diri bernama Fatimah dan berusia 10 tahun. Sebelum melakukan aksinya, ia menulis surat wasiat yang berisi ajakan kepada ayah, ibu, kakak dan suaminya untuk mengikuti langkahnya sebagai pengebom bunuh diri.
Stasiun berita yang dikelola pemerintah Suriah,
Ikhbariya, menayangkan sebuah rekaman video yang memperlihatkan bayangan buram kepala sang gadis itu terbungkus dalam sebuah selimut di dalam reruntuhan kantor kepolisian, usai bom terjadi.
(ama)