Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal PBB yang baru Antonio Guterres ingin segera bertemu dengan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump.
Guterres yang akan resmi berkantor di New York pada Januari mendatang bertekad ingin membangun dialog konstruktif dengan pemerintah baru AS. Akhir bulan lalu, mantan perdana menteri Portugal ini juga telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya mendapat kesan baik saat bertemu dengan Presiden Putin. Saya berharap hal yang sama juga dapat terjadi dengan Donald Trump," ucap Guterres dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televisi di Portugal,
SIC, seperti dikutip
AFP, Rabu (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berminat bertemu dengan Trump secepat mungkin," kata dia.
Guterres resmi ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PBB baru menggantikan Ban Ki-Moon yang akan lengser pada akhir 2016. Guterres terpilih menjadi Sekjen PBB setelah mengalahkan 12 kandidat lainnya, di antaranya adalah mantan Presiden Majelis Umum PBB Vuk Jeremic dan mantan Presiden Slovenia Danillo Turk.
Pemilihan Guterres disepakati oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB pada Oktober lalu.
Sementara itu, Trump pada Jumat lalu mengatakan kebijakan Washington terhadap PBB akan berbeda ditangannya.
"Terkait PBB, keadaan akan berbeda setelah 20 Januari nanti," kata Trump melalui akun Twitter resminya.
Cuitan Trump ini muncul usai Dewan keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mengecam pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina. Dalam sidang, AS memilih abstain dan tidak menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan resolusi yang menyudutkan Tel Aviv, sekutu terdekat Washington di kawasan itu.
"PBB punya banyak potensi tapi kini hanya jadi sebuah perkumpulan orang-orang untuk mengobrol dan bersenang-senang. Menyedihkan," kata Trump
(stu)