Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir akibat hujan deras di wilayah selatan Thailand telah menewaskan setidaknya enam orang, serta berdampak kepada sekitar 120 ribu keluarga.
Kementerian Dalam Negeri Thailand pada Jumat (6/1) menyatakan sembilan provinsi didera hujan lebat selama hampir sepekan.
Air menggenangi jalan-jalan dan rel kereta, membuat akses ke beberapa wilayah terhambat. Banjir dan cuaca buruk juga menyebabkan banyak penerbangan ditunda, termasuk ke wilayah populer bagi wisatawan seperti Pulau Samui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Air dari banjir menggenangi rel kereta dan beberapa tempat rel ikut hanyut,” kata Thanongsak Kongprasert, wakil kepala Kereta Api Thailand.
Foto-foto yang beredar di sosial media memperlihatkan mobil-mobil terendam air dan lumpur.
Seorang pemilik rumah penginapan di Samui, Tuula Fitzpatrick, mengatakan bahwa banjir ini merupakan yang terburuk selama sekitar satu dekade belakangan,
“Saya sudah tinggal di sini selama 12 tahun dan tak pernah melihat yang separah ini. Ini menakutkan, beberapa pekerja saya tak bisa datang,” ujar Fitzpatrick.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dijadwalkan mengunjungi wilayah terkena banjir di Provinsi Narathiwat, hari ini. Di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu, ribuan orang terpaksa tinggal sementara di pusat-pusat evakuasi.
(stu)