Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok pria bersenjata membajak kapal ikan yang tengah berlayar di perairan selatan Filipina dan membunuh setidaknya delapan nelayan di dalamnya.
Juru bicara
costguard Filipina, Armand Balilo, menuturkan bahwa pembajakan terjadi saat kapal ikan berisikan 15 awak itu berlayar di pinggiran pulau Laud Siromon dekat semenanjung Zamboanga pada Senin (9/1) malam waktu setempat.
Lima orang bersenjata dengan menggunakan
speedboat tiba-tiba mendekati kapal itu dan menyerang nelayan-nelayan di dalamnya. Dua nelayan terluka dan lima lainnya melarikan diri dan berenang menuju pulau terdekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menganggap serangan ini sebagai murni pembajakan. Jika pelaku merupakan anggota kelompok militan, para nelayan itu sudah diculik dan kelompok itu akan segera meminta tebusan," ujar Balilo seperti dikutip
Reuters, Selasa (10/1).
Dua kapal penjaga pantai dikerahkan untuk mencari kapal pembajak itu.
Pembajakan ini terjadi di saat tentara Filipina sedang gencar-gencarnya melakukan operasi pemberantasan militan di bagian selatan negaranya, khususnya Abu Sayyaf.
Selama ini, Abu Sayyaf kerap melakukan pembajakan kapal dan penyanderaan di perairan di sebelah selatan Filipina.
Selama tahun 2016, sekitar 24 pelaut dan wisatawan diculik oleh kelompok militan ini di perairan selatan Filipina dan Laut Sulu.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, pun mengerahkan pasukannya untuk memberantas Abu Sayyaf.
(has)