Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia menyatakan kesiapannya untuk memasok senjata dan peralatan militer canggih ke Filipina, termasuk pesawat dan kapal selam, tak lama setelah Manila menerima tawaran serupa dari China.
"Kami siap memasok senjata, beberapa pesawat, helikopter, kapal selam, dan banyak senjata lainnya, senjata canggih. Bukan senjata bekas," ujar Duta Besar Rusia untuk Filipina, Igor Anatolyevich Khovaev, sebagaimana dikutip
Reuters, Rabu (4/1).
Pernyataan ini semakin menguatkan indikasi merapatnya Filipina ke Rusia, meninggalkan Amerika Serikat sebagai sekutu lamanya. Gelagat ini sudah tercium sejak Presiden Rodrigo Duterte menjabat pada Juni tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte sering berselisih dengan AS yang kerap mengkritik kebijakan pemberantasan narkoba di Filipina. Duterte pun membatalkan pembelian senjata dari AS dan mengatakan bakal mencari pasokan peralatan militer dari China dan Rusia.
Kedekatan militer Filipina dan Rusia kian terlihat ketika kepala angkatan laut Pasifik Rusia, Eduard Mikhailov, bertandang ke Manila pada pekan ini.
Dalam kunjungan selama empat hari ini, Mikhailov membawa serta sejumlah armada angkatan lautnya, termasuk dua kapal perang. Kedua negara bahkan sudah mulai menyusun rencana untuk latihan militer bersama di Laut China Selatan.
Khovaev mengatakan, negaranya mengerti keinginan Duterte untuk memperluas dan merangkul lebih banyak negara menjadi rekan Filipina.
"Ini bukan masalah pilihan rekan-rekan ini dan rekan satu itu (AS). Diversifikasi ini berarti retap menjadi rekan dengan sekutu tradisional, tapi juga mendapatkan yang baru. Rusia siap menjadi salah satu rekan dan teman dekat Filipina," tutur Khovaev.
Ia kemudian menekankan bahwa Rusia tidak pernah bermaksud untuk mengintervensi hubungan antara Filipina dan AS. Rusia berharap, AS juga menghargai hubungan baik anatara Manila dan Moskow.
"Rekan-rekan tradisional kalian (Filipina) seharusnya tidak perlu khawatir dengan hubungan militer ini. Jika mereka khawatir, berarti mereka harus segera melepaskan segala pikiran klise itu," katanya.
(has)