Pengerahan Sistem Anti-Rudal AS di Korsel Mungkin Ditunda

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 10:46 WIB
Sejumlah petinggi perusahaan mitra Korsel perlu mengadakan rapat finalisasi pembiayaan sistem anti-rudal milik AS ini.
Moon mengatakan, sejumlah petinggi perusahaan mitra perlu mengadakan rapat finalisasi pembiayaan THAAD. (AFP Photo/Jun Yeon-Je
Jakarta, CNN Indonesia -- Penandatanganan kesepakatan untuk menentukan lokasi pengerahan sistem anti-rudal (THAAD) milik Amerika Serikat di Korea Selatan kemungkinan ditunda.

"Rencana akan terus berjalan, diperkirakan pertengahan Januari, tapi ada kemungkinan sedikit tertunda," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-gyun, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (16/1).

Moon mengatakan, sejumlah petinggi perusahaan mitra perlu mengadakan rapat finalisasi pembiayaan THAAD. Namun, ia sekali lagi memastikan bahwa penandatanganan itu akan segera dilaksanakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korsel dan AS menyepakati pengerahan THAAD untuk membangun pertahanan di tengah ancaman rudal Korea Utara. Namun, China khawatir karena radar THAAD diperkirakan dapat menjangkau wilayah negaranya.

China pun menyepakati kerja sama pertahanan tambahan dengan Rusia menanggapi pengerahan THAAD ini. Menurut China dan Rusia, penempatan THAAD turut mengancam keamanan mereka.

Di dalam negeri, pengerahan THAAD juga ditentang oleh para petani karena radarnya dapat merusak tanaman melon dan justru membuat kota mereka menjadi sasaran empuk serangan Korut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER