Terlalu Dini, Rusia Enggan Komentari Tawaran Trump

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 19:08 WIB
Pemerintah Rusia lebih memilih menunggu Donald Trump resmi menjabat sebagai presiden ketimbang mengomentari tawaran pencabutan sanksi darinya.
Rusia enggan bicara soal tawaran Donald Trump soal pencabutan sanksi dengan syarat pemangkasan senjata. (REUTERS/Eduard Korniyenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Rusia menyatakan masih terlalu dini untuk menanggapi penawaran Trump soal pencabutan sanksi ekonomi dengan syarat pemangkasan senjata nuklir.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov melalui sambungan telepon, Senin (16/1), mengatakan Rusia akan menunggu hingga Trump resmi menjabat sebelum mengomentari tawaran tersebut.

Kini, belum ada pembicaraan soal kemungkinan pengurangan senjata nuklir antara kedua negara dan Rusia tidak ingin membahas masalah sanksi dengan negara lain, kata Peskov.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga membantah laporan sejumlah media soal rencana pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Trump.

"Semua pernyataan soal kesepakatan pertemuan tidak sesuai dengan kenyataan," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters.

"Saat ini tidak ada kesepakatan, draf atau persiapan apapun untuk pertemuan karena Presiden dan Trump tidak mendiskusikannya sama sekali."

Ketika ditanya apakah Kremlin sepakat dengan Trump soal pernyataannya yang menyebut NATO sudah ketinggalan zaman, Peskov mengatakan Kremlin sudah lama memikirkan hal yang sama.

Sebelumnya, Trump mengatakan kini Rusia mengalami kerugian besar akibat sanksi yang dijatuhkan AS. Dengan pengurangan sanksi ini, Trump berharap akan banyak rakyat yang diuntungkan.

Dalam wawancara, Trump juga mengkritik intervensi Rusia dalam perang sipil Suriah. Menurutnya, intervensi itu "sangat buruk" dan memicu "situasi kemanusiaan yang sangat parah."

Trump kemudian mengatakan, ia akan menunjuk menantunya, Jared Kushner, untuk menengahi perjanjian damai di Timur Tengah.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER