Trump Tawarkan Setop Sanksi jika Rusia Kurangi Senjata Nuklir

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 06:45 WIB
Menurut Trump, kini Rusia mengalami kerugian besar akibat sanksi AS. Trump berharap, pengurangan sanksi ini akan menguntungkan banyak rakyat.
Dengan pengurangan sanksi ini, Trump berharap akan banyak rakyat yang diuntungkan. (Reuters/Rick Wilking)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, akan menawarkan penghentian sejumlah sanksi terhadap Rusia dengan timbal balik kesepakatan pengurangan senjata nuklir dengan Presiden Vladimir Putin.

"Mereka punya sanksi atas Rusia. Kami lihat apakah kami dapat membuat sejumlah kesepakatan baik dengan Rusia. Satu hal yang penting, saya pikir senjata nuklir harus dikurangi dengan jauh lebih substansial. Itu bagian dari ini," ujar Trump kepada Times of London, Minggu (15/1).

Beberapa tahun belakangan, AS menjatuhkan sejumlah sanksi atas Rusia akibat pencaplokan Crimea dari Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Trump, kini Rusia mengalami kerugian besar akibat sanksi yang dijatuhkan AS. Dengan pengurangan sanksi ini, Trump berharap akan banyak rakyat yang diuntungkan.

Dalam wawancara tersebut, Trump juga mengkritik intervensi Rusia dalam perang sipil Suriah. Menurutnya, intervensi itu "sangat buruk" dan memicu "situasi kemanusiaan yang sangat parah."

Trump kemudian mengatakan, ia akan menunjuk menantunya, Jared Kushner, untuk menengahi perjanjian damai di Timur Tengah.

Agar perdamaian di kawasan itu tercapai, Trump meminta Inggris untuk memveto semua resolusi baru Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengkritik Israel. Ia pun mengkritik langkah Presiden Barack Obama dalam kesepakatan nuklir dengan Iran.

Namun di samping itu, Trump memuji Ratu Elizabeth. Ia berharap, kesepakatan dagang kedua negara dapat segera rampung pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

"Kami akan bekerja sangat keras untuk menyelesaikannya. Bagus untuk kedua belah pihak. Saya akan bertemu dengan (PM Inggris, Theresa May). Ia meminta bertemu dan kami akan bertemu setelah saya di Gedung Putih. Saya kira, kami akan menyelesaikannya dengan cepat," katanya, sebagaimana dikutip Reuters.

Trump beranggapan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau biasa disebut sebagai "Brexit" akan menjadi "hal yang hebat."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER