Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pebisnis Korea Selatan dengan nama keluarga Ji yang menghilang di Filipina tiga bulan lalu ternyata diculik dan dibunuh oleh kepolisian setempat.
"Kepolisian Filipina mengatakan kepada kami bahwa mereka sudah mengantongi nama petugas kepolisian yang diduga pelaku penculikan dan pembunuhan ini," ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel kepada
AFP, Rabu (18/1).
Pejabat itu mengatakan, ada delapan tersangka yang sudah ditahan polisi. Tiga di antaranya merupakan anggota kepolisian yang kini sedang diinterogasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penyelidikan awal, diketahui bahwa Ji diculik dan dibunuh pada Oktober lalu, tak lama setelah istri pengusaha itu melaporkan dugaan penculikan lantaran suaminya tak kunjung pulang.
Menurut pengakuan sang istri, para penculik berupaya memeras keluarganya dengan meminta sejumlah uang tebusan.
Istri pengusaha itu telah membayar sekitar 5 juta peso atau setara Rp1,3 miliar. Namun, sang penculik masih menginginkan sekitar 4,5 juta peso tambahan.
Badan Penyelidik Nasional Filipina (NBI) mengonfirmasi bahwa Ji ternyata sudah dibunuh tak lama setelah diculik. Tubuh Ji dikremasi kemudian abunya dibuang.
Kepolisian Filipina belum mengumumkan terduga pelaku pembunuhan. Namun media lokal menyebut, pelaku merupakan anggota kepolisian bernama Isabel.
Isabel dan beberapa orang suruhannya membunuh Ji dengan dalih menjalankan kampanye anti-narkoba. Sejak kampanye tersebut digaungkan oleh Presiden Rodrigo Duterte, sekitar 6.000 terduga pengedar narkoba tewas tanpa proses peradilan yang jelas.