Ke Myanmar, Menlu RI Akan Resmikan Dua Sekolah di Rakhine

CNN Indonesia
Rabu, 18 Jan 2017 12:23 WIB
Pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari program bantuan pemerintah Indonesia untuk pengembangan kapasitas di Myanmar.
Dalam kunjugannya kali ini, Retno juga akan memberikan secara resmi sejumlah bantuan kemanusiaan lainnya yang dikirimkan Indonesia sebelumnya. (Dok. Kemlu RI via @Portal_Kemlu_RI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, dijadwalkan bertandang ke Myanmar pada 20 Januari mendatang untuk meresmikan dua sekolah baru yang dibangun oleh pemerintah Indonesia di negara bagian Rakhine.

“Indonesia selalu berupaya memberikan bantuan yang tak semata-mata untuk kemanusiaan dan jangka pendek saja. Kami ingin memberikan sesuatu yang inklusif dan bersifat berkesinambungan seperti ini [pendidikan],” tutur Staf Ahli Kemlu RI bidang Kelembagaan, Salman Al Farisi, di Jakarta, Rabu (18/1).

Menurut Salman, bantuan pendidikan ini akan terus berlanjut. Sejauh ini, Indonesia sudah membangun empat sekolah di Rakhine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kunjugannya kali ini, Retno juga akan memberikan secara resmi sejumlah bantuan kemanusiaan lainnya yang dikirimkan Indonesia sebelumnya. 

“Pada 25 Desember lalu, Presiden [Joko Widodo] telah melepas 10 kontainer bantuan ke Rakhine. Pada 21 Januari, Bu Menlu akan menyerahkan secara resmi bantuan Indonesia itu ke pemerintah Myanmar. Yang akan terima adalah Menteri Sosial dan Kepala Menteri Rakhine,” ucap Salman.

Selain itu, kata Salman, Indonesia juga akan memberikan sejumlah bantuan kesehatan dan keamanan. Baru-baru ini, Indonesia mengajukan rencana pemberian pembangunan kapasitas bagi polisi Myanmar.

“Pengembangan kapabilitas polisi penting dilakukan agar aparat keamanan di Myanmar bisa tetap menjaga keamanan warga dengan tetap memperhatikan HAM,” tuturnya.

Dengan bantuan ini, Indonesia berharap dapat membantu Myanmar menangani masalah kemanusiaan dan ketegangan yang tengah terjadi di dalam negerinya.

Belakangan ini, pemerintah Myanmar tengah dihujani kritik karena rangkaian kekerasan terhadap komunitas minoritas Muslim Rohingya di Rakhine.

Awalnya, pemerintah Myanmar sangat tertutup. Namun sejak Retno bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, pemerintah mulai terbuka.

Namun, juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, belum bisa mengonfirmasi apakah Retno juga akan kembali bertemu dengan Suu Kyi dalam lawatannya ke Rakhine nanti.

Ia juga belum bisa memastikan kapan Suu Kyi akan bertandang ke Indonesia menemui Jokowi, yang sebelumnya terpaksa tertunda akibat situasi di Myanmar yang tidak memadai.

“Tapi kami juga terus berupaya memaksimalkan kunjungan ini. Kami juga terus mengatur rencana Suu Kyi bertemu dengan Pak Jokowi,” katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER