Wapres AS Lantik Mike Pompeo Jadi Direktur CIA Baru

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2017 10:00 WIB
Sempat terjadi perdebatan sengit di Senat karena kekhawatiran sebagian anggota terhadap kebijakan teknik interogasi yang mungkin diberlakukan Pompeo.
Sempat terjadi perdebatan sengit di Senat karena kekhawatiran sebagian anggota terhadap kebijakan teknik interogasi yang mungkin diberlakukan Pompeo. (Reuters/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, melantik Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) baru, Mike Pompeo, tak lama setelah Senat meloloskan pencalonannya melalui pemungutan suara pada Senin (23/1).

Diberitakan Reuters, Pompeo akhirnya lolos dengan perolehan suara ketat, yaitu 66 anggota senat menerima sementara 32 lainnya tidak.

Sempat terjadi perdebatan sengit di Senat karena kekhawatiran sebagian anggota Senat terhadap kebijakan Pompeo. Mereka khawatir, Pompeo akan memberlakukan kembali teknik interogasi penyiksaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Presiden AS, Barack Obama, menandatangani perintah eksekutif untuk melarang penggunaan teknik membenamkan kepala ke air dalam proses penyelidikan. CIA sepakat bahwa teknik itu merupakan penyiksaan.

Dalam sidang uji kelayakan, Pompeo membuka kemungkinan ia memberlakukan kembali teknik tersebut. Namun kemudian, Pompeo mengatakan bahwa ia akan melakukan konsultasi dengan para ahli terlebih dulu jika ingin memberlakukan satu kebijakan.

Sejumlah anggota senat, seperti perwakilan dari Partai Demokrat, Ron Wyden, meragukan Pompeo karena pernyataannya yang sering berubah. Namun terlepas dari itu, anggota Senat lainnya menganggap Pompeo yang juga anggota Komite Intelijen Parlemen, merupakan pilihan tepat.

"Tak ada yang dapat diragukan dari pernyataan Pompeo. Saya mendukung dia. Selanjutnya, saya akan tetap memantau dan menggunakan kewenangan pengawasan saya untuk memastikan semua hukum dipatuhi," kata seorang senator, John McCain.

Dilantiknya Pompeo sebagai calon yang diajukan Trump diperkirakan akan memperbaiki hubungan sang presiden dengan CIA. Hubungan mereka sempat tegang setelah intelijen memberikan laporan mengenai peretasan Rusia dalam pemilihan umum AS yang bertujuan untuk membantu Trump menang. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER