AS Dilaporkan Siap Tambah Sanksi Iran

AFP | CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2017 08:15 WIB
Pemerintahan Presiden Trump dilaporkan tengah bersiap menjatuhkan sanksi tambahan untuk Iran yang belakangan kerap menguji coba rudal.
Pemerintah Trump dilaporkan tengah menyiapkan sanksi baru untuk Iran. (Reuters/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan tengah bersiap menjatuhkan sanksi tambahan untuk Iran. Jika terjadi, langkah ini akan jadi bukti pertama sikap keras Presiden Donald Trump.

Beberapa jam setelah Trump dan penasihat keamanannya memberikan peringatan atas uji coba peluru kendali dan dukungan Iran terhadap Yaman, sumber di Gedung Putih yang dikutip AFP, Jumat (3/2), mengatakan ada sanksi yang sedang dipersiapkan untuk negara tersebut.

Sanksi ini kemungkinan akan dijatuhkan pada individu atau entitas yang terkait dengan program rudal Iran di bawah kekuatan presiden saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini bisa jadi akan mereplikasi aksi yang diambil Presiden Barack Obama, lebih mengincar perusahaan-perusahaan dan komando Garda Revolusi Iran.

Gerakan apapun yang mengarah pada sanksi ekonomi lebih luas berisiko membuat Iran justru mengingkari kesepakatan nuklir yang rapuh. Saat ini, kesepakatan itu telah membuat negara tersebut menghentikan program nuklirnya demi peringanan sanksi.

Trump telah beberapa kali melontarkan pernyataan negatif soal kesepakatan itu. Namun, sejumlah pejabat senior di pemerintahan mengindikasikan bosnya itu akan tetap menjalankan perjanjian, setidaknya untuk saat ini.

Walau demikian, belakangan Trump sempat menunjukkan sikap keras, mengatakan pihaknya bisa saja membuka aksi militer terhadap Iran.

Iran telah menepis peringatan Trump dan menyebutnya tidak berdasar serta provokatif.

AS baru-baru ini memperingatkan Dewan Keamanan PBB soal uji coba rudal jarak menengah yang dilakukan Iran, akhir pekan lalu.

Gedung Putih meyakini hal itu melanggar resolusi PBB yang melarang penggunaan nuklir pengangkut nuklir.

Merujuk pada uji coba tersebut, seorang pejabat senior pemerintahan menyatakan "rudal balistik yang didesain untuk menghantarkan hulu ledak seberat 500 kilogram dengan jarak 300 kilometer jelas bisa membawa nuklir."

Sanksi terakhir terhadap Iran ini didesain untuk menunjukkan perbedaan dari pemerintahan Obama yang lebih cenderung menghindari gesekan.

Dengan pengaruh yang terus berkembang dari Libanon hingga Afghanistan, Iran kerap kali dihadapkan dengan kepentingan AS.

Di Irak, Suriah dan Yaman, milisi yang didukung Iran bahkan mengincar AS sebagai sasaran.

Di luar hasrat Trump untuk dipandang sebagai orang yang menepati perkataannya, sejumlah pekabat juga menyatakan kekhawatiran atas uji coba senjata Iran di masa yang akan datang.

Tehran kini sedang berupaya mengembangkan pesawat luar angkasa. Menurut pejabat senior AS, pesawat itu juga bisa digunakan sebagai rudal balistik antarbenua jika dikonfigurasi untuk melakukan itu." (aal/aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER