Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, mengklaim mengetahui tempat persembunyian pemimpin ISIS, Abu bakar al-Baghdadi.
Abadi menuturkan, saat ini Baghdadi hanya tinggal dengan sejumlah ajudan kepercayaannya, sementara jumlah prajuritnya terus berkurang karena serangan koalisi di Irak.
"Dia hampir sendirian saat ini. Dia tidak memiliki banyak orang untuk dipercaya. Dia dalam keadaan terisolasi. Kami memonitor terus pergerakannya," ujar Abadi kepada
France24, seperti dikutip
The Telegraph pada Rabu (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abadi mengatakan, saat ini Baghdadi sedang berupaya menjaga citra dan pengaruhnya agar tetap kuat di tengah gempuran militer Irak. Ia juga mengatakan, Baghdadi hampir tidak pernah berhubungan dengan anggota teroris lainnya.
Namun, Abadi enggan memberi tahu lokasi detail keberadaan Baghdadi. Ketika ditanya apakah Baghdadi ada di Mosul, benteng utama ISIS di Irak, Abadi hanya tersenyum dan menolak berkomentar.
Ada banyak spekulasi mengenai keberadaan Baghdadi. Pejabat Irak kerap melaporkan bahwa Baghdadi secara rutin bergerak di wilayah ISIS antara barat laut Irak dan timur laut Suriah.
Pemerintah Irak meyakini, operasi perebutan Kota Mosul sejak Oktober lalu semakin menekan dan membatasi pergerakan Baghdadi.
Bahgdadi bahkan dilaporkan sempat terluka parah dalam serangan udara koalisi Irak, meski hal ini tidak pernah dikonfirmasi secara pasti. Namun, keberadaan Baghdadi masih terus menjadi misteri.
Pertengahan Desember lalu, Amerika Serikat bahkan menambahkan nilai hadiah dari US$ 10 juta menjadi US$ 25 juta bagi pihak mana saja yang dapat membantu penangkapan Baghdadi.
Bernama asli Ibrahim Awwad Ibrahim Ali Muhammad al-Badri al-Samarrai, Baghdadi tidak pernah menunjukkan batang hidungnya kepada publik sejak ia menyatakan dirinya sebagai pemimpin ISIS di sebuah masjid di Mosul pada musim panas 2014 silam.
(has)