Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan orang turun ke jalanan di Panama, memprotes skandal penerimaan suap oleh pemerintah dari perusahaan asal Brasil, Odebrecht, guna memuluskan sejumlah proyek.
Saul mendez, pemimpin serikat kontruksi Suntracs selaku salah satu penyelenggara demo, mengatakan bahwa warga menuntut semua pihak yang terlibat korupsi untuk diselidiki.
"Sehingga, mereka yang terlibat akan mengembalikan uang suap dan masuk penjara," ucap Sandez seperti dikutip
AFP, Jumat (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pedemo membawa sejumlah plakat dan slogan. Salah satunya bertuliskan "Tidak ada lagi pemerintah yang mencuri dan korup."
Ribuan warga Panama itu bersorak sambil bergerak dari pusat ibu kota menuju gedung Kongres.
Menurut otoritas Amerika Serikat, Odebrecht diduga menyuap pemerintah di Panama sebesar US$59 juta antara 2010 dan 2014 untuk memuluskan sejumlah kontrak pembangunan.
Meski begitu, uang jutaan dolar itu menurut AS hanyalah "bagian kecil" dari jumlah suap yang lebih besar.
Sementara itu, firma konstruksi itu sendiri telah mengaku membayar US$788 juta suap untuk beberapa kontrak pembangunan besar, tak hanya di Panama, tapi juga 12 negara lain.
Perusahaan tersebut sudah sepakat kepada Kementerian Kehakiman AS untuk membayar denda US$ 3,5 miliar akibat kasus ini.
Skandal ini terjadi di tengah upaya Panama membersihkan citranya setelah skandal besar terungkap dalam dokumen yang dikenal dengan nama Panama Papers tahun lalu.
Negara di Amerika Tengah itu meminta Interpol untuk menetapkan anak-anak mantan Presiden ke-36 Panama, Ricardo Martinelli, sebagai buronan. Mereka diduga turut terlibat dalam skandal korupsi besar ini.