Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan mata-amata Korea Utara Kim Hyon-hui mengatakan tersangka pembunuh Kim Jong-nam tampak seperti amatir yang tidak terlatih. Hal ini dinyatakan di tengah dugaan bahwa kedua tersangka pembunuhan adalah agen negara tersebut.
Demikian dilaporkan surat kabar Mainichi, sebagaimana dikutip
Reuters, akhir pekan kemarin. Kim Jong-nam tewas dibunuh di bandara internasional Kuala Lumpur Senin lalu.
Kepolisian Malaysia telah menahan seorang warga Korea Utara yang diduga terlibat dalam kasus ini. Sebelumnya, tiga orang tersangka lainnya, termasuk seorang warga Indonesia, juga ditahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim Hyon-hui, yang meledakan pesawat Korea pada 1987 silam sebagai agen Korea Utara, mengatakan kepada surat kabar Jepang itu bahwa tidak mungkin kedua perempuan yang diduga sebagai pelaku pembunuhan pernah dilatih keras seperti dirinya dulu.
"Saya merasa curiga. Mereka tampaknya tidak pernah mendapatkan pelatihan psikologis dan fisik di Korea Utara," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Dilaporkan, kedua perempuan itu, termasuk Siti Aisyah asal Serang, Banten, mengaku mau melakukan hal tersebut karena diberi tahu bahwa apa yang mereka lakukan hanya lelucon.
"Mereka tidak akan melarikan diri jika itu masalahnya," kata Kim Hyon-hui.
Dia juga menekankan tanggal pembunuhan yang sangat dekat tanggal 16 Februari dengan hari ulang tahun Kim Jong-il, ayah korban dan Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara saat ini.
Sebelumnya, sepupu Kim Jong-il, Lee Han-young, juga ditembak mati pada 15 Februari. Dia dieksekusi karena membelot ke Korea Selatan.