Ulang Tahun Ke-93, Mugabe Tetap Ingin Berkuasa

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 22 Feb 2017 14:36 WIB
Sebagai pemimpin tertua di dunia yang sudah diserang berbagai penyakit mengkhawatirkan, Mugabe tetap ingin berkuasa.
Meskipun dianggap belum bisa menyelesaikan krisis ekonomi, pemimpin pertama Zimbabwe sejak merdeka pada 1980 ini memiliki tempat sendiri di mata rakyat. (AFP Photo/Wilfred Kajese)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, memasuki usia 93 tahun pada Selasa (21/2) kemarin. Sebagai pemimpin tertua di dunia yang sudah diserang berbagai penyakit mengkhawatirkan, Mugabe tetap ingin berkuasa.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal, Sunday Mail, Mugabe mengatakan bahwa sebenarnya, ia sudah ingin pensiun. Namun, partai berkuasa, ZANU PF, memintanya untuk kembali maju dalam pemilihan umum karena belum ada sosok yang dirasa patut menggantikannya.

"Mereka ingin saya mengikuti pemilu. Jika saya merasa tidak dapat melakukannya lagi, saya akan mengatakan itu agar mereka membebaskan saya. Namun untuk saat ini, saya pikir saya tidak bisa mengatakan itu," ujar Mugabe, sebagaimana dilansir Al Arabiya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melanjutkan pernyataannya, Mugabe berkata, "Mayoritas rakyat merasa belum ada penggantinya, seorang penerus yang dapat diterima oleh semua orang."
Istri Mugabe, Grace, bahkan mengatakan bahwa suaminya itu akan tetap menjadi pilihan rakyat meskipun sudah meninggal kelak. Ia menuturkan, Mugabe rela berkampanye di atas kursi roda demi rakyatnya.

Pernyataan ini dilontarkan di tengah kekhawatiran sejumlah pihak mengenai kondisi kesehatan Mugabe. Dalam beberapa tahun terakhir saja, Mugabe sudah mengalami beberapa insiden akibat masalah kesehatannya.

Sebut saja saat ia jatuh di bandara Harare pada Februari 2015 lalu. Pada September di tahun tersebut, Mugabe membacakan pidato di hadapan parlemen dengan isi yang sama persis dengan pernyataannya sebulan sebelumnya.
Di tengah kekhawatiran ini, Mugabe enggan menyebut sosok yang pantas menggantikannya, menimbulkan sedikit gesekan di tubuh partai karena perebutan jabatan tersebut.

Gesekan semakin kuat setelah Grace diangkat sebagai ketua sayap perempuan partai tersebut, membuatnya dapat diusung menjadi calon pemimpin negara.

Selain Grace, tokoh lain yang menjadi kandidat kuat adalah Wakil Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa.

Siapa pun pemimpin selanjutnya, sejumlah pengamat mengatakan bahwa tidak akan ada yang dapat menggantikan sosok Mugabe.

Meskipun dianggap belum bisa menyelesaikan krisis ekonomi, pemimpin pertama Zimbabwe sejak merdeka pada 1980 ini memiliki tempat sendiri di mata rakyat. (has)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER