Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China menampik telah menambah pasukan di perbatasannya dengan Korea Utara menyusul pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri Kim Jong-un.
Sejumlah laporan secara rutin menyebut China mengirim pasukan ke perbatasan seiring dengan ketegangan yang memuncak di semenanjung Korea. Namun, Beijing selalu menampik.
Pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat menyebut Kim Jong-nam dibunuh oleh agen Korea Utara sementara Pyongyang justru tidak mengakui kematiannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa media Hong Kong pekan lalu melaporkan China sempat mengirim kembali pasukan tambahan ke perbatasan menyusul pembunuhan tersebut.
"Soal laporan soal Tentara Pembebasan Rakyat menambah pasukan di perbatasan China-Korea Utara, laporan-laporan itu benar-benar tak berdasar dan dibuat-buat," kata juru bicara kementerian pertahanan, Ren Guoqiang, dikutip Reuters, Jumat (24/2).
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Jong-nam kerap berbicara terbuka soal penentangannya akan kepemimpinan dinasti Kim di Korea Utara. Dia tinggal di bawah perlindungan China di Macau.
Beijing adalah satu-satunya negara sekutu Korea Utara saat ini, tapi langkah Pyongyang menguji coba peluru kendali dan nuklir membuatnya marah.
(aal)