Gedung Putih Blokir Sejumlah Media Hadiri Konferensi Pers

Rahman Indra | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Feb 2017 08:43 WIB
CNN, BBC, The New York Times diblokir tak boleh mengikuti jumpa pers, hanya media tertentu yang diijinkan masuk oleh pemerintahan Trump.
CNN, BBC, the New York Times diblokir tak boleh mengikuti jumpa pers, hanya media tertentu yang diijinkan masuk oleh pemerintahan Trump. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia -- CNN dan sejumlah media besar AS lainnya diblokir tidak boleh mengikuti konferensi pers yang digelar Gedung Putih pada Jumat (24/2), sementara, beberapa reporter dari media lain diijinkan masuk.

Pelarangan masuk bagi media ini baru kali pertama dilakukan Gedung Putih dan menjadi penanda buruk bagi kebebasan pers.

Sejumlah jurnalis senior di Gedung Putih tidak menduga bahwa pelarangan ini akan terjadi di era modern, dan makin membuat ketegangan antara Trump dan media menjadi lebih meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain CNN, media lain yang turut diblokir tak bisa masuk dalam konferensi pers di ruang Sekretaris Pers Sean Spicer, di antaranya New York Times, the Los Angeles Times, Politico, BuzzFeed, BBC dan the Guardian.

Pertemuan, yang disebut juga dengan gaggle, itu digelar untuk sesi tanya jawab di ruang media di Gedung Putih.

Ketika sejumlah reporter dari media yang dilarang ini berupaya masuk ke ruangan, mereka ditahan dan disebut tidak bisa memasuki ruangan karena tidak termasuk dalam daftar hadir.

Dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari CNN, juru bicara pemerintah Sarah Sanders mengatakan Gedung Putih 'telah memiliki perwakilan dari media di dalam untuk mendapatkan berita terbaru dari pemerintah.'

Perwakilan media di Gedung Putih biasanya terdiri dari satu televisi, satu radio dan satu media cetak, serta sejumlah reporter dari perwakilan kantor berita. Dalam hal ini, empat dari lima media televisi besar AS, yakni NBC, ABC, CBS dan Fox News diijinkan masuk, sementara hanya CNN yang diblokir.

Sementara The New York Times juga diblokir, media konservatif seperti Breitbart News, The Washington Times dan One America News Network diijinkan masuk.

"Ini langkah yang tidak bisa diterima dari Gedung Putih Trump," ungkap CNN dalam pernyataan resminya.

"Sepertinya inilah bagaimana mereka membalas dendam ketika media melaporkan fakta yang mereka tidak sukai. Meski demikian, kami akan tetap melaporkan."

Editor eksekutif The New York Times Dean Baquet menuliskan, "Tidak pernah ini kejadian di Gedung Putih dalam sejarah panjang dari pemerintahan dari berbagai partai sebelumnya. Kami memprotes dengan diblokirnya The New York Times dan media lainnya. Akses kebebasan pers untuk pemerintah yang bersih dan transparan adalah sangat krusial dan penting."

Kantor pers Gedung Putih menyampaikan pada sejumlah reporter bahwa konferensi pers yang biasanya digelar langsung digantikan dengan pertemuan 'gaggle' di ruang pribadi Spicer, demikian ungkap reporter yang diijinkan masuk. 

Reporter dari The Associated Press, majalah Time dan USA Today memboikot jumpa pers karena pelarangan itu.

Saat ditanyai apakah pemblokiran CNN dan The New York Times karena pemerintah tak senang dengan pemberitaan mereka, Spicer mengatakan: "Kami telah memilih beberapa media, dan kemudian kami tambah lagi beberapa. Ini keputusan saya untuk yang terpilih itu."

Beberapa media menentang keputusan yang diambil Gedung Putih ini.

"The Wall Street Journal menolak keras keputusan yang melarang sejumlah media dari jumpa pers hari ini," ungkap juru bicara Journal.

Apa yang dilakukan White House disebut 'mengejutkan' oleh Editor Eksekutif Washington Post Marty Baron, yang menurutnya pemerintahan Trump mengambil 'langkah yang tidak demokratis'.

Pemimpin redaksi Politico John Harris mengatakan: 'melarang ikut sertanya sejumlah media dari jumpa pers Gedung Putih langkah yang tidak tepat.'

Ben Smith, pemimpin redaksi BuzzFeed menyampaikan: "Kami menentang apa yang dilakukan Gedung Putih terhadap sejumlah media yang diblokir, kami tidak akan biarkan ini menghambat kami untuk terus melaporkan apa yang sebenarnya terjadi."

White House Correspondents Association juga memprotes tindakan Gedung Putih ini.

"Dewan WHCA memprotes akan apa yang dilakukan Gedung Putih hari ini," ungkap mereka dalam pernyataan resmi.

"Kami mendorong media yang diijinkan masuk hari ini dapat membagi materi yang mereka perolah pada media yang diblokir. Anggota dewan akan membahas lebih jauh tindakan yang akan diambil terkait ini," tambah mereka. (rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER