Pria Meksiko Bunuh Diri karena Dideportasi dari AS

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2017 12:50 WIB
Seorang teman mengatakan bahwa Valencia kemungkinan sangat takut karena akan dideportasi ke kota "di mana ia tak mengenal siapa pun."
Ilustrasi. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria Meksiko, Guadalupe Olivas Valencia, memutuskan untuk menghabisi nyawanya sendiri karena dideportasi dari Amerika Serikat.

Diberitakan The Independent, Rabu (22/2), Valencia bunuh diri dengan melompat dari jembatan di perbatasan AS dan Meksiko pada Selasa lalu sekitar pukul 08.20.

Petugas keamanan setempat, Marco Antonio Sotomayor, mengatakan bahwa otoritas baru tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 09.00. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Valencia ditemukan di bawah jembatan, bersama dengan kantong plastik yang disediakan oleh Agen Aparat Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) bagi orang-orang yang dideportasi.

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit, di mana Valencia akhirnya dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah di kepalanya.

Merujuk pada dokumen yang melekat padanya, Valencia berasal dari Sinaloa, Meksiko, daerah yang terkenal dengan kekerasan dan kartel narkobanya.

Dalam proses penyelidikan lanjutan, seorang teman Valencia mengatakan kepada otoritas bahwa rekannya itu kemungkinan sangat takut karena akan dideportasi ke kota "di mana ia tak mengenal siapa pun."

Valencia merupakan orang Meksiko ketiga yang dideportasi AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Kabar kematian Valencia ini tersebar di hari yang sama ketika Trump menerapkan aturan baru bagi para imigran ilegal di AS.

Di bawah aturan itu, Kementerian Dalam Negeri (DHS) mengizinkan petugas imigrasi dan bea cukai untuk menginterogasi imigran yang mereka temui. Jika terbukti ilegal, imigran itu dapat langsung dideportasi. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER