Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Malaysia, Subramaniam, mengatakan bahwa Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin tertua Korea Utara, Kim Jong-un, tewas 20 menit setelah diracun di bandara Kuala Lumpur pada 13 Januari lalu.
"Ia tewas di dalam ambulans setelah pingsan di klinik [bandara]. Sejak waktu [serangan], ia tewas dalam waktu 15 sampai 20 menit," ujar Subramaniam, sebagaimana dikutip
AFP, Minggu (26/2).
Subramaniam mengatakan, hasil autopsi menunjukkan bahwa pria berusia 45 tahun itu tewas setelah mengalami "kelumpuhan sangat serius" akibat racun VX yang diusapkan ke wajahnya oleh dua perempuan saat sedang menunggu penerbangan ke Macau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Racun VX tersebut memang merupakan jenis senjata kimia yang sangat berbahaya. Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan menyebut racun VX sebagai senjata penghancur massal.
"Hanya 10 miligram VX di dalam sistem dapat menyebabkan kematian. Tingkat penyerapannya sangat cepat sehingga dalam waktu beberapa menit, korban langsung menunjukkan gejala," tutur Subramaniam.
Begitu berbahayanya racun racun VX, Konvensi Senjata Kimia 1997 melarang kepemilikan zat tersebut kecuali untuk keperluan riset atau medis. Negara-negara sepakat untuk segera melaporkan jika memiliki zat VX dan langsung menghancurkan persediaannya.
Kepala Polisi Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar, masih menyelidiki cara racun tersebut masuk ke Malaysia. Menurutnya, ada dua kemungkinan, yaitu racun itu dibawa masuk ke negara itu, atau memang diproduksi di Malaysia.
Dua perempuan yang mengusapkan racun tersebut merupakan warga negara Indonesia dan Vietnam. WNI bernama Siti Aisyah itu mengaku tak mengetahui bahwa zat yang diusapkan merupakan racun. Ia mengira, cairan tersebut adalah minyak bayi.
Kedua terduga itu mengatakan, mereka dijebak, seolah-olah mengikuti satu acara 'prank' atau usil di televisi.
Penyelidikan masih terus berlanjut. Hingga kini, otoritas sudah menahan empat orang, yaitu kedua perempuan tersebut dan seorang warga Malaysia dan Korea Utara.
Otoritas Malaysia juga masih memburu tujuh orang lainnya. Salah satu di antaranya adalah diplomat senior yang menjabat sebagai Sekretaris Kedua di Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur.
Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Korut merupakan dalang di balik kematian Jong-nam. Pasalnya, Jong-nam yang hidup mengasing di Macau, China, selama ini kerap membocorkan kekejaman rezim keluarganya.
(has)