Jerman Ingin Bangun Kembali Persahabatan dengan Turki

Rahman Indra | CNN Indonesia
Kamis, 09 Mar 2017 01:55 WIB
Hubungan kedua negara beberapa waktu lalu sempat menegang dan tak mengenakkan akibat sejumlah peristiwa saling tuding dan mencurigai.
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel meredakan ketegangan dan menunjukkan keinginan untuk kembali membangun hubungan baik dengan Turki. (Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jerman menunjukkan upayanya untuk mengakhiri hubungan yang tegang dengan Turki, dengan menekankan bahwa hubungan persahabatan keduanya telah lama terjalin erat.

Upaya ini beranjak dari hubungan Jerman dan Turki yang baru-baru ini sempat tegang setelah beberapa waktu lalu ketika pemerintah daerah di bagian barat laut Jerman menolak adanya pengerahan massa yang direncanakan Menteri Turki.

Persoalan ini merupakan lanjutan dari insiden ketika Turki menahan seorang jurnalis media harian Jerman Die Welt. Kasus ini sempat membuat hubungan Ankara dan Berlin merenggang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Minggu (5/3) lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menambah ketegangan ketika ia mengatakan aksi demonstrasi di Istanbul terhadap menterinya sebagai sebuah langkah yang 'tak ada bedanya dengan praktik Nazi di masa lalu'.

Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel, mengungkapkan bahwa 'membandingkan antara era Nazi dengan aksi penolakan demonstrasi atau aturan di Jerman sangat tidak bisa diterima.'

"Kedua negara memilliki tanggung jawab untuk tidak melewati garis batas yang ada, dan membandingkan Jerman Nazi adalah salah satu diantaranya," ujar Gabriel seperti dilansir AFP, pada Rabu (8/3).

Meski dirundung masalah seputar kunjungan ini, kata dia, hanya ada satu cara untuk kembali perlahan membangun hubungan yang merenggang. "Upaya itu yakni dengan secara bertahap membangun kembali persahabatan yang nomal dan lebih ramah," ujar Gabriel.

Secara terpisah usai pertemuan dengan Gabriel, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu turut menggarisbawahi akan persoalan hubungan yang merenggang antara kedua negara.

Ia mengatakan dirinya mau menerima kunjungan Gabriel untuk pembicaraan lebih jauh dengan Turki 'sesegera mungkin.' Di saat yang sama, pertemuan itu juga untuk mempertegas pada Jerman apakah 'Turki adalah teman atau bukan.'

Sebelumnya, Gabriel juga berupaya mencegah ada sentimen 'kita-versus-mereka' pada masyarakat Turki yang ada di Jerman. Dalam pesan khsusnya pada warga Turki, Gabriel mengatakan imigran dari Turki berperan cukup besar dalam membangun negara Jerman.

"Kalian adalah bagian dari negara kami," ungkapnya. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER