Jakarta, CNN Indonesia -- Yuddy Chrisnandi menjadi salah satu Duta Besar RI baru yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo. Politikus Hanura ini kembali dipercaya oleh Jokowi setelah sebelumnya menjadi 'korban' perombakan menteri 2016 lalu.
Mantan Menteri PANRB yang lengser dari kursi kabinet pada Juli tahun lalu ini ditunjuk Jokowi sebagai duta besar RI untuk Ukraina. Ketika kabar ini mencuat pertama kali menjelang akhir 2016 lalu, dia mengaku dipilih langsung oleh Presiden.
"Saya diberi tahu Menlu mengenai pencalonan dubes ini. Presiden yang memilih tepatnya," kata Yuddy di Gedung DPR, 26 November lalu seperti dikutip
detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penunjukan ini tidak menjadi kejutan, sebab sebelum resmi lengser dari jabatan menteri, Yuddy memang pernah menyatakan keinginannya menjadi seorang dubes. Yuddy bahkan mengaku, ia pernah meminta kepada Jokowi untuk menjadikannya dubes jika dipercaya.
Hal itu disampaikan tidak lama setelah Yuddy menjadi salah satu menteri yang terkena
reshuffle Presiden Jokowi. Pria kelahiran Bandung itu mengatakan dirinya legowo saat dibebastugaskan dalam perombakan jajaran menteri kala itu.
Dia menuturkan dirinya mensyukuri politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Asman Abnur yang menggantikan posisinya sebagai menteri. Yuddy mengatakan dirinya menerima keputusan presiden yang lebih memilih untuk menggantinya, sama dengan ketika dia menerima dipilih menjadi menteri.
Yuddy menyatakan dirinya sempat ditawari oleh Presiden Jokowi untuk tetap berada di lingkaran pemerintahan ketika bertemu Presiden beberapa waktu sebelum pengumuman
reshuffle kabinet. Dia menuturkan, jika dipercaya, maka dirinya memohon kepada Presiden agar menjadi Duta Besar.
“Terima kasih Pak. Kalau Pak Presiden percaya, cukuplah saya jadi Duta Besar saja. Di negara kecil juga tidak apa,” kata Yuddy kepada pers sambil tertawa, saat menceritakan pertemuan itu di kantornya, 27 November lalu.
Dia menyatakan dirinya sudah melakukan tugasnya secara maksimal dalam dua tahun terakhir. Yuddy menegaskan sejumlah alasan penyegaran Presiden terhadap kementerian itu adalah tekanan ekonomi internasional dan politik internal yang mengharuskan pemerintah melakukan percepatan stabilitas.
Sebelumnya, dia bergabung di Kabinet Kerja Presiden Jokowi sejak 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016 lalu.
Selama menjabat sebagai Menpan-RB, Yuddy sempat merilis kinerja akuntabiltas kementerian dan lemabaga-lembaga pemerintah lain mulai dari peringkat tertinggi yang diperoleh Kementerian Keuangan hingga Kejaksaan Agung yang memperloleh peringat terendah.
Politikus Partai Hanura ini juga pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009-2014 dan periode 2004-2009 sebagai anggota DPR fraksi Partai Golkar.
Setelah resmi dilantik Jokowi di jabatannya yang baru, Yuddy akan segera menyerahkan surat kepercayaan Presiden kepada pemerintah Ukraina agar bisa memulai tugasnya sebagai perwakilan tertinggi RI di negara itu.
Kepada wartawan, Yuddy mengaku siap untuk menjalani tugas barunya ini. Dia berharap, dengan jabatan barunya ini dirinya bisa membawa hubungan bilateral Indonesia-Ukraina menjadi jauh lebih baik.