Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, melaporkan sejumlah kapal riset China memasuki perairan yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai wilayah Filipina.
Lorenzana menyebut, kapal-kapal riset itu terlihat di dekat Benham Rise, sekitar 250 kilometer dari garis pantai Filipina, Pulau Luzon, dan Reed Bank di Laut China Selatan.
Ia bahkan mengaku menerima sejumlah informasi bahwa kapal riset tersebut berada di perairannya untuk "menempatkan kapal selam" mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, kapal-kapal survei itu kerap berada di sekitar Benham Rise dan berhenti untuk beberapa waktu.
"Hal yang sangat memprihatinkan adalah China membiarkan kapal-kapal tersebut berlayar di daerah kami, bahkan berhenti untuk beberapa waktu dalam sebulan seperti tengah melakukan sesuatu. Meski kami percaya bahwa mereka lakukan ini untuk riset bawah laut," tuturnya.
Lorenzana mengaku sudah memerintahkan angkatan laut untuk memperingatkan dan mengusir kapal-kapal itu jika terlihat lagi tahun ini.
Pernyataan Lorenzana ini muncul setelah Presiden Rodrigo Duterte berupaya mendekatkan diri dengan pemerintah China.
Hubungan China dan Filipina sempat memburuk akibat perseteruan kedua negara mengenai konflik di LCS.
China dan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Filipina, Brunei, Malaysia, dan Vietnam memang memiliki sengketa wilayah di LCS.
China mengklaim hampir seluruh wilayah perairan itu, termasuk Reed Bank, yang berjarak 148 kilometer dari Pulau Palawan, Filipina.
Pada 2012 silam, komisi PBB untuk Batas Landas Kontinen mengesahkan klaim teritorial Benham Rise untuk Filipina.
Benham Rise merupakan daratan bawah air yang diyakini memiliki potensi mineral dan gas alam yang melimpah.
(has)