Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Korea Selatan menyebut Korea Utara kembali mencoba meluncurkan peluru kendali, hari ini, Rabu (22/3). Namun, laporan awal menyebut peluncuran tersebut gagal.
"Korea Selatan dan Amerika Serikat mengetahui peluncuran rudal itu dan mereka mengetahui rudal Korea Utara tersebut gagal diluncurkan," kata pernyataan Kementerian Pertahanan Korsel.
Percobaan peluncuran ini dilakukan empat hari setelah Korut menyatakan telah menguji coba mesin roket baru. Mesin tersebut mereka sebut sebagai "lompatan jauh ke depan" dalam program rudalnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada
CNN bahwa mesin tersebut bisa digunakan untuk rudal balistik antarbenua.
Sementara di sisi lain, Korsel dan Amerika Serikat masih terus melanjutkan latihan militer bersama tahunannya yang berlangsung mulai 1 Maret dan akan berakhir pada 30 April. Latihan bersama ini kerap memicu aksi balasan dari Korea Utara.
Ini adalah kali kedua Korea Utara mencoba meluncurkan rudalnya. Pada 6 Maret lalu, Pyongyang meluncurkan empat rudal balistik jarak menengah yang tiga di antaranya jatuh di kawasan perairan Jepang.
Sejumlah pengamat menyebut peluncuran dalam waktu yang berdekatan ini menunjukkan bahwa Korut sedang mempercepat program senjatanya.
"Mereka meluncurkan rudal (pada Februari), mereka kini meluncurkan lagi dalam waktu 30 hari. Itu tiga kali lebih cepat dari waktu yang biasanya mereka butuhkan," kata Carl Schuster, profesor di Universitas Hawaii Pacific kepada
CNN.