Pemakzulan Park Tak Pengaruhi Pengerahan Sistem Anti-Rudal AS

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2017 21:21 WIB
Militer Korsel mempercepat pemasangan sistem pertahanan rudal AS (THAAD), menyebut pemakzulan Presiden Park Geun-hye tak pengaruhi rencana ini.
Militer Korsel mempercepat penempatan sistem pertahanan rudal AS (THAAD), menyebut pemakzulan Presiden Park Geun-hye tak pengaruhi penempatan alat pertahanan ini. (Reuters/USFK/Yonhap)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Korea Selatan mengatakan pemakzulan Presiden Park Geun-hye tak akan mempengaruhi rencana pengerahan sistem anti-rudal dari Amerika Serikat (THAAD) di negaranya.

Militer bahkan berencana mempecepat penempatan sistem rudal tersebut sebelum digelarnya pemilu presiden, sekitar 60 hari ke depan.

"Penempatan THAAD merupakan keputusan bersama sekutu [AS]. Rencana ini akan dipercepat terlepas perubahan kondisi politik Korsel di masa depan," ujar seorang pejabat militer kepada kantor berita Yonhap, Jumat (10/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini datang menyusul sejumlah desakan oposisi pada pemerintah untuk menghentikan sejumlah kebijakan yang pernah diterapkan Park, termasuk penempatan THAAD.

Partai Demokrat sebagai oposisi utama pemerintah bersama sejumlah partai minoritas lain di parlemen meminta penempatan THAAD ini dapat dipertimbangkan lagi di masa pemerintahan baru.

Gedung Putih dan Gedung Biru, kantor kepresidenan Korsel, sepakat mengerahkan perangkat THAAD guna membendung ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.

Meski ditolak China dan Korut, Seoul dan Washington menegaskan sistem rudal ini murni sebagai alat pertahanan dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara di kawasan Asia Timur.

Walaupun begitu, Beijing berkeras menolak penempatan sistem rudal tersebut, yang dianggap bisa memata-matai negaranya.

Militer AS dan Korsel mulai menempatkan THAAD pada pekan ini. Dua alat peluncur rudal dan perangkat lainnya tiba di pangkalan udara Osan, Pyeongtaek, 70 kilometer dari Seoul pada Senin malam pekan ini.

Sementara sistem radar THAAD akan dikirim ke Negeri Ginseng dalam waktu satu bulan dan selanjutnya akan menjalani tes operasional dan pemasangan teknis lainnya.

THAAD dirancang untuk mencegat rudal jarak pendek hingga menengah seperti Scud dan Rodong, yang memiliki jangkauan hingga 3 ribu kilometer dan ketinggian 40-150 kilometer.

Baterai THAAD terdiri dari enam peluncur, 48 interceptor, unit pengawasan komunikasi dan kebakaran, serta radar AN/TPY-2. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER