Beijing Tampik Bangun Stasiun Pengawas di Laut China Selatan

CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2017 18:38 WIB
Beijing menampik tengah mempersiapkan pembangunan stasiun pengawasan lingkungan di perairan dangkal Scarborough di Laut China Selatan.
Nelayan Filipina sempat dilarang memasuki perairan dangkal yang dikuasai China di Scarborough. (REUTERS/Tim Wimborne)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri China menampik laporan yang menyebut Beijing akan mulai membangun stasiun pengawasan lingkungan di perairan dangkal Scarborough di Laut China Selatan.

China menguasai perairan yang berada di timur laut kepulauan Spratly itu pada 2012 lalu dan memblokir akses nelayan Filipina ke sana. Namun, setelah Presiden Rodrigo Duterte bertandang ke negara tersebut pada tahun lalu, Beijing memperbolehkan mereka kembali ke kawasan tersebut.

Awal bulan ini, Xiao Jie, wali kota yang disebut China sebagai Sansha City, mengatakan Negeri Tirai Bambu berencana untuk memulai persiapan pembangunan stasiun pengawasan lingkungan di sejumlah kepulauan, termasuk Scarborough.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sansha City adalah nama yang diberikan China untuk basis administratif kepulauan dan terumbu karang di Laut China Selatan yang mereka kuasai.

"China memprioritaskan pelestarian ekologi Laut China Selatan, itu pasti," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying, Rabu (22/3).

"Menurut badan terkait di China, laporan yang Anda sebutkan terkait pembangunan stasiun pengawasan lingkungan di Scarborough adalah sebuah kesalahan, hal itu tidak benar," ujarnya menambahkan, sebagaimana dilaporkan Reuters.

"Terkait perairan dangkal Scarborough, posisi China konsisten dan jelas. Kami memprioritaskan hubungan China-Filipina."

Ketika dicek oleh Reuters hari ini, komentar Xiao Jie terkait rencana tersebut, yang dikutip Hainan Daily, telah diralat dengan menghilangkan pernyataan soal perairan dangkal itu.

Sebelumnya hari ini, pemerintah Filipina secara resmi meminta penjelasan kedutaan besar China di Manila untuk menjelaskan laporan soal pembangunan itu.

"Kami telah meminta klarifikasi China soal laporan rencana di perairan Scarborough," kata Charles Jose, juru bicara kementerian luar negeri Filipina, kepada media.

Setelah mengeluarkan pernyataan itu melalui pesan singkat, dalam wawancara Jose mengatakan Filipina mesti memperkuat kapabilitas pertahanan dan kesadaran wilayah maritimnya.

Dia menyebut Filipina juga harus meningkatkan kerja sama dengan para sekutunya dan rekanan di kawasan yang berposisi sama dalam hal ini. Berupaya menempuh jalur damai untuk menyelesaikan sengketa berdasarkan hukum.

"Kita harus mempertahankan sikap beradab agar tidak meningkatkan ketegangan," ujarnya, menanggapi dugaan Filipina mengerahkan kapal perang ke Scarborough untuk mempertegas klaim Manila di perairan dangkal tersebut.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER