Jakarta, CNN Indonesia -- China mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan negara hingga tujuh persen menjadi 1.044 triliun yuan atau setara US$141,43 miliar pada Senin (6/3), setelah muncul tekanan publik mengenai transparansi belanja militer negara tersebut.
Sebagaimana dilansir
Reuters, anggaran militer China ini menjadi perhatian dunia yang mencoba memetakan strategi pertahanan Negeri Tirai Bambu itu di tengah melambatnya perekonomian mereka.
Namun pada Sabtu lalu, juru bicara parlemen China, Fu Ying, hanya mengatakan bahwa peningkatan akan mencapai tujuh persen tanpa menjabarkan angka rinci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari kemudian, Kementerian Pertahanan juga tak menjabarkan rincian angka dari anggaran tersebut. Mereka hanya menyebut akan memperkuat pertahanan maritim dan udara.
"[Anggaran ini] akan digunakan untuk mendukung pendalaman pertahanan nasional dan reformasi militer," demikian bunyi pernyataan Kemenhan China tanpa penjabaran lebih lanjut.
Beberapa pejabat China terus menekankan mengenai transparansi anggaran militer negaranya dan tak memahami alasan angka tersebut tak dirilis.
Namun, Direktur Kantor Riset Dewan Negara China, Huang Shouhong, menekankan bahwa "tak ada yang dirahasiakan."
Peningkatan anggaran ini merupakan yang terendah selama satu dekade belakangan. Tahun lalu, anggaran pertahanan China meningkat 7,6 persen, juga yang terendah sejak enam tahun sebelumnya.
Namun tetap saja, peningkatan anggaran pertahanan China ini menjadi perhatian besar di tengah perkembangan situasi di kawasan pasca sengketa lahan Beijing dengan berbagai negara tetangga.
Menurut sejumlah pakar, anggaran belanja China sebenarnya akan lebih dari yang tertulis di atas kertas.
Dengan peningkatan hingga tujuh persen ini, anggaran pertahanan China akan mencapai seperempat dari biaya militer AS tahun 2017.
Presiden Donald Trump meminta peningkatan anggaran militer hingga 10 persen mencapai US$603 miliar tahun ini, meskipun AS sudah mengurangi aktivitas mereka di Irak dan Afghanistan.
(has)