Jakarta, CNN Indonesia -- Perancis memadamkan Menara Eiffel untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap Inggris usai aksi teror di London. Sedangkan di London, Big Ben menyala merah sebagai bentuk penghormatan pada korban.
Beberapa jam setelah aksi teror yang terjadi pada Rabu siang (22/3), Menara Eiffel tak bersinar seperti biasanya. Padamnya Menara Eiffel ini menyertai duka warga Perancis atas kejadian yang setidaknya menewaskan lima orang dan mengakibatkan puluhan orang luka itu.
Presiden Perancis, Francois Hollande sebelumnya menegaskan bahwa negaranya bersimpati atas insiden yang dialami oleh Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perancis yang juga pernah mengalami serangan dalam beberapa waktu terakhir, tahu bahwa saat ini rakyat Inggris begitu terluka," ucap Hollande.
Sementara itu di Inggris, Big Ben bersinar dengan warna merah begitu Rabu malam tiba. Hal itu dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan pada para korban serangan teror yang terjadi beberapa jam sebelumnya.
"Simpati saya untuk mereka yang kehilangan orang tercinta dan juga kepada semua yang terkena dampak (aksi teror ini)."
"Tragisnya, petugas kepolisian yang bertugas menjaga kota ini juga termasuk dalam korban meninggal. Rasa duka mendalam dari saya untuk keluarga mereka," ujar walikota London Sadiq Khan.
Serangan yang disebut polisi sebagai "insiden teror" ini berawal ketika sebuah mobil hitam melaju dari arah Westminsters Bridge menuju Gedung Parlemen. Tiga korban tewas karena ditabrak oleh pelaku di jembatan tersebut.
Sementara 40 pejalan kaki lainnya mengalami luka-luka sebelum akhirnya mobil tersebut menabrak pagar pembatas di sisi kompleks pemerintahan Inggris itu. Satu orang pelaku turun dari mobil dan berlari ke arah gedung, menikam seorang polisi, dan ditembak mati.
Kejadian ini bertepatan dengan satu tahun serangan teror yang menewaskan puluhan orang di Brussels.