Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin terpilih Hong Kong, Carrie Lam, bertemu dengan pendahulunya, Leung Chun-ying, Senin (27/3). Perempuan pertama yang akan memimpin kawasan istimewa China itu menjanjikan transisi "mulus dan efektif" di tengah ketegangan yang meningkat.
Lam dipilih sebagai pemimpin Hong Kong pada Minggu (26/3), di tengah tudingan ikut campur Beijing dalam pemilihan umum yang tidak mau pusat perdagangannya itu dipimpin oleh tokoh lebih populis.
Lam dipilih oleh komite 1.200 kursi yang diisi oleh banyak loyalis Beijing. Banyak politisi dan pegiat pro-demokrasi menentang pemilihannya karena komite tersebut lebih memilih menepikan John Tsang, kandidat lain yang lebih populer di mata publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat yakin kita akan melalui transisi yang sangat mulus," kata Lam, setelah berjabat tangan dengan Leung. Dia mengatakan tugas terpentingnya kini adalah mempersatukan masyarakat dan meningkatkan hubungan eksekutif dan legislatif, termasuk oposisi.
Diberitakan
Reuters, Lam akan secara resmi memimpin Hong Kong 1 Juli ini.
Beberapa bulan ke depan akan jadi waktu yang krusial bagi Leung dan Lam, seiring dengan rencana kunjungan Presiden Xi Jinping untuk merayakan hari jadi Hong Kong ke 20, bertepatan dengan tanggal tersebut. Protes besar diperkirakan akan menyambut kedatangan Xi kelak.
Ketidakpercayaan publik terhadap Lam berakar dari kedekatannya dengan Leung yang sangat pro-Beijing. Pemimpin Hong Kong ini adalah orang yang memerintahkan penembakan gas air mata ke demonstran pro-demokrasi 2014 lalu.
Lam menjabat sebagai salah satu deputi Leung selama lima tahun dan dikenal sebagai administrator yang keras dan kompeten.
Sejumlah oposisi, walau demikian, tetap skeptis dan menyebut Lam mesti mengubah taktik untuk benar-benar bisa mempersatukan Hong Kong.
"Jika Carrie Lam mempertahankan sikapnya selama masa pemilihan, cuek terhadap realitas dan suara publik, maka saya pikir dia tidak akan nyaman di Dewan Legislatif," kata Alvin Yeung, ketua partai pro-demokrasi, Civic, sekaligus anggota dewan terpilih.