Salah Identifikasi Tulang, Media Korsel 'Ganyang' Pemerintah

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2017 13:25 WIB
Kementerian Kemaritiman Korea Selatan menerima kritikan pedas dari media terkait kesalahan informasi mengenai penemuan tulang di Kapal Feri Sewol.
Tragedi kapal feri Sewol kembali memicu duka cita bagi para keluarga korban akibat kesalahan pengumuman dari Kementerian Kemaritiman Korea Selatan. (Reuters/Ahn Young-joon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Korea Selatan harus menanggung malu dan kritikan pedas dari media karena mereka salah mengidentifikasi tulang-belulang, yang ditemukan di bangkai kapal feri Sewol.

Awalnya, tulang yang ditemukan di kapal karam tiga tahun lalu itu diidentifikasi sebagai tulang manusia. Namun beberapa jam kemudian, mereka meralat hal itu dan menyebut tulang yang ditemukan itu berasal dari hewan.

Media Korea Selatan langsung melayangkan kritik dan menyebut pemerintah kembali membuat keluarga korban 'merasa di neraka'. Mereka juga menuding Kementerian Maritim ceroboh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pasalnya, sembilan dari 304 korban yang terbunuh dalam tragedi Kapal Feri Sewol itu, hingga kini masih belum ditemukan.

Tiga tahun setelah insiden tersebut, pemerintah berhasil mengangkat kapal karam tersebut minggu lalu, melalui prosedur yang kompleks. Pengangkatan kapal tersebut menjadi bentuk ‘penutup’ bagi keluarga korban yang terus berduka karena tidak bisa menemukan jasad orang yang mereka cintai.

Kementerian Kemaritiman kemudian mengangkat harapan para keluarga korban, ketika mereka mengumumkan penemuan tulang-belulang di kapal tersebut, Selasa (28/3). Mereka memprediksi tulang-belulan tersebut sebagao ‘salah satu korban yang hilang’.

Namun, tidak sampai lima jam, pengumuman tersebut ditarik. Mereka menganulir hal tersebut dan menyatakan bahwa tujuh fragmen tulang yang ditemukan merupakan rangka hewan.


Ahli forensik menyebut fragmen tulang itu berasal dari kaki babi.

Atas kekeliruan tersebut, media Korea Selatan langsung mengganyang pemerintah. Koran Hankook Ilbo, dikutip AFP, menulis ‘Kementerian Maritim Beri Pukulan Ganda bagi Keluarga Korban’.

“Keluarga korban yang masih hilang harus kembali merasakan neraka karena kecerobohan pemerintah memberi informasi tanpa pemeriksaan menyeluruh,” tulis koran utama Korea Selatan tersebut.


Media lokal juga mengabarkan, akibat pengumuman tersebut, banyak keluarga korban yang menanti cemas di dekat pelabuhan. Namun, harapan tersebut pupus setelah ahli forensik mengabarkan temuan mereka.

“Tidak ada kata-kata, hanya wajah lelah dan kalah ketika mereka kembali ke rumah,” tulis Hankook Ilbo.

Kebanyakan korban Kapal Feri Sewol adalah anak-anak sekolah dan kecelakan tersebut telah diputuskan terjadi karena kesalahan manusia. Akibat kecelakaan tragis itu, Kementerian Maritim Korea Selatan mendapatkan banyak tekanan. Penemuan bangkai kapal tersebut merupakan cara kementerian menebus kesalahan akibat regulasi yang tidak tepat sasaran.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER