Bom Bunuh Diri di Gerbang Kota Baghdad Tewaskan 14 Orang

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2017 19:07 WIB
Sebuah bom bunuh diri yang diklaim oleh ISIS kembali menyerang Kota Baghdad, Irak, menewaskan setidaknya 14 orang.
Ilustrasi bom mobil di Irak. (Foto: Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 14 orang tewas akibat bom ledakan bom mobil di gerbang masuk bagian selatan ke Kota Bahhdad, Irak.

Ledakan yang meluluhlantakkan pos pemeriksaan di gerbang utama ibu kota Irak itu turut melukai lebih dari 36 orang lainnya. Bom bunuh diri ini dilaporkan terjadi sekitar Rabu (29/3) malam waktu setempat.

Diberitakan AFP, Kamis (30/3), tak lama usai serangan itu terjadi, ISIS mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya, organisasi teroris pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu mengklaim, serangan bom bunuh diri dilakukan oleh salah satu anggota kelompoknya menggunakan sebuah truk yang membawa "sejumlah ton bahan peledak."

ISIS memang pernah menduduki sebagian besar wilayah di utara dan barat Baghdad pada 2014.

Meski begitu, pasukan Irak yang dibantu militer koalisi Amerika Serikat juga telah merebut kembali sebagian besar wilayah Baghdad dari genggaman ISIS.

Kini, Irak berupaya mengambil alih Kota Mosul, kota terakhir di Irak yang masih dikuasai oleh kelompok militan itu.

Kehilangan Mosul merupakan kekalahan terbesar tentara Irak sekaligus menjadi awal penyebaran ISIS tahun 2014.

Irak telah meluncurkan operasi pembebasan Mosul sejak Oktober lalu.

Serangan untuk merebut Mosul sendiri telah dipersiapkan lama. Pasukan AS dan Irak telah menggempur target ISIS di Mosul bahkan selama setahun.

Baru-baru ini, AS mengumumkan penurunan 600 pasukan tambahan untuk operasi Mosul.

Meskipun gempuran tentara Irak sejauh ini berhasil mengepung dan menerobos pertahanan militan ISIS di pinggiran timur Mosul, namun kota terpenting bagi ISIS di Irak itu nampaknya belum bisa dikuasai kembali sepenuhnya oleh pemerintahan Perdana Menteri Haider al-Abadi.

Namun, mendepak sepenuhnya ISIS dari Mosul dinilai tak akan menghindarkan ancaman bom yang telah memorak-porandakan Irak selama bertahun-tahun.

Bahkan, pemusnahan ISIS sepenuhnya dari Irak dianggap tak akan mencegah munculnya sel-sel pemberontak bawah tanah lainnya yang akan terus mengancam keamanan warga sipil negara di Timur Tengah itu dari pemboman dan serangan bunuh diri lainnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER