Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban meninggal akibat ledakan di stasiun kereta bawah tanah Rusia bertambah. Dilansir dari CNN, menurut menteri kesehatan Rusia, tercatat ada 11 orang yang meninggal dunia akibat ledakan tersebut.
Ledakan ini terjadi pada kereta bawah tanah yang sedang melintas antara dua stasiun di kota ke-dua terbesar Rusia. Ledakan ini menyebabkan banyak orang luka-luka. Namun petugas belum bisa mengidentifikasi penyebab ledakan.
Sampai saat ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan terjadi pada pukul 02.30 PM waktu setempat, saat kereta melintas di terowongan dari Sennaya Ploshchad ke Tekhnologichesky Institut di pusat kota. Pihak penyelidik masih menjadi berbagai bukti yang terkait dengan investigasi.
Penyelidik juga memberi beberapa pertanyaan kepada saksi mata, pekerja, sampai mengonfirmasi korban meninggal, serta luka-luka.
Komite investigasi Rusia mengungkapkan bahwa kemungkinan kondektur kereta menjadi penyelamat nyawa penumpang. Sang kondektur tak langsung menghentikan keretanya pascaledakan, dia justru melanjutkan perjalanan kereta ke stasiun selanjutnya. Hal ini membuat para penumpang bisa mengevakuasi dan menyelamatkan korban lainnya
Dalam banyak foto yang beredar tergambar bahwa stasiun Tekhnologichesky Institute dipenuhi asap putih. Korban selamat mengungkapkan bahwa mereka membantu orang lain untuk menyelamatkan diri dari kereta.
Investigasi mulai dijalankanSeorang jurubicar dari komite nasional anti-teroris mengungkapkan bahwa mereka belum berhasil mengetahui penyebab ledakan di salah satu gerbong kereta.
"Sampai saat ini, kami menyebut itu sebagai bahan peledak yang belum diidentifikasi. Sementara investigator dari Federal Security Service yang ahli bom berusaha untuk menemukan penyebab pasti ledakan tersebut," kata Andrei Przhezdomsky kepada Russia 24.
Untuk keselamatan warga, pihak berwenang menghentikan sistem metro untuk sementara.