Sarin, Gas Beracun yang Diduga Serang Suriah

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2017 03:33 WIB
Pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa gas kimia yang dipakai untuk menyerang warga di Idlib adalah gas sarin.
ilustrasi: serangan gas beracun membuat warga sulit bernapas. (AFP PHOTO / THAER MOHAMMED)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gedung Putih menyalahkan terjadinya serangan senjata kimia mematikan di provinsi Idlib, Suriah pada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Pihak gedung putih juga menyebut insiden itu sebagai tragedi tercela dan tak bisa diabaikan oleh dunia yang beradab.

"Tindakan keji yang dilakukan oleh rezim Bashar al-Assad adalah konsekuensi dari keraguan dan kelemahan administrasi di masa lalu," kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer dikutip dari Reuters.

"Presiden Obama pad 2012 pernah berkata bahwa dia akan menetapkan garis merah terhadap penggunaan senjata kimia tapi kemudian tak melakukan apapun."

Spicer menolak mengatakan tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah AS terhadap masalah ini. Namun dia mengungkapkan kalau Presiden Donald Trump sudah bicara dengan tim keamanan nasionalnya tentang masalah tersebut pada Selasa (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya belum siap bicara tentang langkah selanjutnya, tapi kami akan sampai di sana secepatnya."

Serangan dengan menggunakan gas kimia beracun ini diduga menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak. Militer Suriah sendiri membantah bertanggung jawab atas tragedi tersebut dan mengatakan kalau mereka tak menggunakan senjata kimia.

Pemerintah AS juga percaya bahwa bahan kimia yang digunakan adalah sarin. Gas sarin ini 'hampir dipastikan' dibawa oleh pasukan yang setia pada Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER