Israel Tuding Assad Perintahkan Serangan Gas Beracun

CNN Indonesia
Kamis, 06 Apr 2017 18:12 WIB
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman yakin bahwa serangan senjata kimia di Idlib merupakan perintah dari Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menuding Presiden Assad sebagai dalang di balik serangan senjata kimia di Suriah. (REUTERS/Baz Ratner)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa dia ‘100 persen yakin’ Presiden Suriah Bashar al-Assad adalah orang yang memerintahkan serangan senjata kimia di Idlib, yang memicu kemarahan internasional.

Lieberman menyebut serangan itu dilakukan ‘atas rencana dan perintah dari Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan menggunakan pesawat Suriah.’

“Saya mengatakan hal ini dengan keyakinian 100 persen,” kata Lieberman kepada harian Yediot Aharonot, yang dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, dia tidak mengatakan dasar kepastian tersebut.


Setidaknya 86 orang tewas dalam serangan yang terjadi Selasa (4/4) di kawasan Khan Sheikhun, provinsi Idlib. Serangan itu diduga menggunakan senjata kimia.

Lieberman juga mengkritik komunitas internasional dan mengatakan ‘tidak ada’ reaksi atas insiden tersebut.

Inggris, Perancis dan Amerika Serikat memutuskan menunda voting resolusi yang menuntut penyelidikan di pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB, setelah Rusia menyebut akan memveto hal tersebut.

Saat ditanta apakah Israel akan terlibat secara langsung dalam perang Suriah, Lieberman menjawab, “Mengapa itu menjadi tugas kami untuk menyelesaikan pekerjaan orang lain? Itu adalah tanggung jawab komunitas internasional.”


Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dunia harus menyingkirkan cadangan senjata kimia di Suriah. Sementara itu, Israel juga telah menghindari terlibat dalam konflik Suriah yang telah berlangsung selama enam tahun, tapi mengakui melakukan serangan untuk menghentikan pengiriman senjata ke Hizbullah.

Suriah dan Israel juga masih secara resmi berperang, kendati perbatasan tenang selama beberapa dekade, hingga perang sipil Suriah pecah di 2011 lalu.

Assad diketahui didukung oleh musuh-musuh Israel, yakni Iran dan kelompok separatis Libanon, Hizbullah. Rusia juga mengatakan mendukung Assad dan Netanyahu telah mengadakan serangkaian pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin dalam beberapa bulan terakhir untuk menghindari bentrokan di Suriah.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER