Jakarta, CNN Indonesia -- Kejaksaan Swedia mengatakan telah menahan seorang pria atas tuduhan 'kejahatan terorisme' beberapa jam setelah sebuah truk bir menabrak kerumunan di pusat kota Stockholm, Swedia, yang menewaskan empat orang.
"Pria itu ditangkap karena dicurigai terlibat dalam kehahatan teroris melalui pembunuhan," kata Karin Rosander, direktur komunikasi Kejaksaan Swedia, seperti diberitakan
AFP.
Pihak kepolisian sebelumnya mengatakan telah menahan pria yang dianggap cocok dengan deskripsi sebuah foto terduga pelaku yang tersebar setelah kejadian teror tersebut.
Foto itu menggambarkan seorang pria mengenakan hoodie gelap dan jaket hijau ala militer. Namun pihak kepolisian tidak mengonfirmasi bila pria tersebut secara langsung menyetir truk itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut surat kabar
the Aftonbladet, pria yang dimaksud berusia 39 tahun, berasal dari Uzbekistan dan pendukung gerakan ekstremis ISIS.
Bila kejadian truk tersebut dikonfirmasi sebagai aksi teroris, dapat menjadi serangan mematikan pertama yang ada di Swedia.
Pihak Kementerian Kesehatan setempat menyebut ada 15 orang luka-luka, termasuk anak-anak. Sebanyak empat orang tewas dan sembilan tercatat mengalami luka serius.
Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengatakan ia telah memperkuat keamanan perbatasan negara.
"Teroris ini Swedia takut, menginginkan kami mengganti perilaku kami, menginginkan kami untuk tidak hidup secara normal, namun itulah yang akan kami lakukan," kata Lofven.
"Jadi para teroris tidak akan pernah bisa mengalahkan Swedia, tidak akan pernah,"
Serangan teror Jumat itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian kejadian yang sama terkait kendaraan di Eropa. Beberapa waktu lalu, teror serupa terjadi di London, Berlin, dan kota di selatan Perancis, Nice.
Aksi serangan paling mematikan terjadi tahun lalu di Perancis pada 14 Juli, bersamaan dengan hari libur nasional Bastille Day.
Saat itu, seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan di resor Mediterania di Nice dan menewaskan 86 orang.