Gereja Koptik di Mesir Sudah Jadi Target sejak Dua Pekan Lalu

CNN Indonesia
Senin, 10 Apr 2017 07:47 WIB
Salah satu gereja koptik di Mesir yang dibom pada Minggu (9/4), Gereja St.George di Tanta, ternyata sudah menjadi target pengeboman sejak dua pekan lalu.
tempat ibadah yang juga sering disebut Gereja Mary Girgis ini sudah menjadi target pengeboman pada 29 Maret lalu. (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu dari dua gereja koptik di Mesir yang dibom pada Minggu (9/4), Gereja St.George di Tanta, ternyata sudah menjadi target pengeboman sejak dua pekan lalu.

Sebagaimana dilansir Al Arabiya, tempat ibadah yang juga sering disebut Gereja Mary Girgis ini sudah menjadi target pengeboman pada 29 Maret lalu. Upaya ini gagal karena aparat berhasil menjinakkan bom tersebut.

Beberapa hari kemudian, Kota Tanta kembali dikejutkan dengan temuan bom di salah satu kampus di Tanta University. Namun, aparat juga berhasil menjinakkan bom ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keamanan pun diperketat menjelang Minggu Palma yang jatuh pada 9 April ini. Minggu Palma merupakan salah satu rangkaian ibadah untuk menyambut pekan Paskah bagi umat Kristiani.

Rangkaian acara ini akan dilanjutkan dengan Jumat Agung. Puncak acara jatuh pada hari Minggu, ketika umat Kristen merayakan kebangkitan Yesus atau biasa disebut Paskah.

Seorang jurnalis Koptik, Sameh Mahrous, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa serangan ini merupakan bukti kegagalan aparat keamanan.

Terlebih lagi, serangan bom pada Minggu Palma ini tidak hanya terjadi di Gereja St. George di Tanta, tapi juga Gereja St. Mark's di Alexandria. Kedua insiden yang diklaim oleh ISIS ini menelan 44 korban nyawa.

"Mesir sangat serius memerangi ekstremis dan serangan semacam ini selalu meningkat setiap negara meningkatkan pengawasan," kata Mahrous.

Kini, Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, pun mengajukan penerapan status darurat negara selama tiga bulan yang harus melalui persetujuan parlemen.

Hukum gawat darurat ini memberikan kuasa lebih kepada polisi untuk melakukan penangkapan, pengawasan, penggerebekan, dan pembatasan ruang gerak.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER