Trump dan Theresa May Coba Yakinkan Rusia Setop Dukung Assad

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 06:45 WIB
Trump dan Theresa May melihat celah kesempatan untuk meyakinkan Rusia agar menghentikan dukungan terhadap Assad setelah muncul dugaan pemakaian senjata kimia.
Trump dan May juga sepakat, kini terbuka kesempatan untuk mencari solusi politik yang lebih kuat di Suriah. (AFP Photo/Brendan Smialowski)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, melihat celah kesempatan untuk meyakinkan Rusia agar menghentikan dukungan kepada pemerintahan Suriah di bawah Presiden Bashar al-Assad.

"Perdana Menteri dan Presiden sepakat bahwa kini ada jendela kesempatan untuk mengatakan kepada Rusia bahwa hubungannya dengan Assad tidak lagi memiliki kepentingan strategis," ujar juru bicara May, sebagaimana dikutip AFP, Selasa (11/4).

Pernyataan ini disampaikan setelah Trump dan May berbincang melalui sambungan telepon. Dalam perbincangan tersebut, Trump dan May juga sepakat, kini terbuka kesempatan untuk mencari solusi politik yang lebih kuat di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbincangan kedua kepala negara ini dilakukan setelah muncul dugaan serangan senjata kimia oleh pasukan Assad yang menewaskan puluhan warga sipil di daerah kekuasaan pemberontak di Kota Khan Sheikhun pekan lalu.

Merespons dugaan tersebut, AS menyerang salah satu pangkalan udara Suriah di Homs dengan 59 rudal Tomahawk yang dilontarkan dari kapal Angkatan Laut mereka di Mediterania.
Inggris mendukung penuh serangan ini dan mendesak Rusia untuk berhenti mendukung rezim Assad. Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, pun membatalkan rencana kunjungan ke Moskow yang seharusnya dilaksanakan pada Senin (10/4).

Rezim Suriah sendiri sudah berulang kali membantah penggunaan senjata kimia dalam serangan di Kota Khan Sheikhun yang juga melukai ratusan orang tersebut.

Menurut Rusia, bukan pasukan Assad yang sengaja menyerang dengan senjata kimia. Mereka mengatakan, serangan pasukan Suriah menghantam satu gudang milik teroris yang ternyata berisi senjata kimia.
Rusia pun mengecam serangan rudal AS ke Suriah. Mereka menyebut, serangan itu dapat merusak hubungan antara AS dan Rusia yang selama ini juga sudah mengkhawatirkan.

Tak lama setelah merilis pernyataan tersebut, Rusia menangguhkan perjanjian dengan Amerika Serikat yang disepakati untuk menghindari bentrokan pasukan selama melancarkan serangan udara di Suriah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER