DK PBB Gelar Voting soal Serangan Senjata Kimia di Suriah

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2017 10:53 WIB
DK PBB akan menggelar voting resolusi yang menuntut Suriah bersikap kooperatif dalam penyelidikan serangan senjata kimia di Idlib.
DK PBB akan menggelar voting resolusi yang menuntut Suriah bersikap kooperatif dalam penyelidikan serangan senjata kimia di Idlib Selasa pekan lalu. (Foto: Reuters/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berencana menggelar pemungutan suara mengenai resolusi yang menuntut Suriah untuk bekerja sama melakukan penyelidikan terhadap dugaan penggunaan senjata kimia pada salah satu wilayah pemberontak di Kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib, Selasa pekan lalu.

Proposal resolusi ini diajukan oleh Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis yang telah mengalami sedikit perubahan. Rancangan resolusi itu mengungkapkan 'kengerian' dan kecaman mengenai dugaan penggunaan senjata kimia yang menewaskan sedikitnya 87 orang, termasuk puluhan anak-anak tersebut.

Draf itu juga menyatakan dukungan penuh terhadap Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan menetapkan pihak yang bertanggung jawab dalam insiden terparah sejak 2013 lalu itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rancangan resolusi juga meminta Damaskus memberikan catatan dan informasi penerbangan beserta aktivitas militer lainnya pada 4 April lalu, di hari serangan terjadi.

Pemungutan dijadwalkan berlangsul hari ini, Rabu(12/4) sekitar pukul 19.00 GMT, bersamaan dengan lawatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson ke Moskow untuk mendorong Rusia menghentikan dukungannya selama ini pada Presiden Bashar al-Assad.

Negara Barat menuding Assad sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. Mereka bahkan menganggap dia sebagai penjahat perang.

Sejumlah diplomat memperkirakan Rusia akan menggunakan hak vetonya untuk memblokir resolusi ini. Jika benar terjadi, ini merupakan ke-delapan kalinya Moskow memveto resolusi DK PBB terhadap Suriah, sekutu dekatnya.

"Kami telah menyusun draf resolusi ini dengan harapan akan lolos dengan suara konsensus. Saya sulit memahami jika ada anggota DK PBB yang menentang resolusi ini," ucap Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft.


"Sangat penting bahwa penyelidikan menyeluruh dilakukan agar semua pihak dan seluruh dunia tahu bagaimana serangan kimia itu bisa terjadi di sana dan dari mana senjata kimia itu berasal," kata Duta Besar Perancis untuk PBB Francois Delattre menambahkan.

Penyelidik PBB memang sudah memiliki mandat melakukan investigasi terhadap dugaan penggunaan senjata kimia ini. Namun, DK PBB masih menginginkan dukungan penuh terhadap penyelidikan kasus di Khan Sheikhun tersebut.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung penyelidikan menyeluruh oleh OPCW. Meski begitu, Putin mengatakan, tuduhan yang selama ini dilayangkan kepada Assad adalah palsu.

Selama ini, Suriah juga menampik segala tudingan penggunaan senjata kimia oleh pasukannya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER