Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat menjatuhkan bom raksasa GBU-43 yang disebut 'mother of all bombs' (MOAB) atau induk segala bom di Distrik Achin, Nangarhar, Afghanistan, Kamis (13/4).
Bom berkekuatan 11 ton peledak TNT itu digunakan untuk menghancurkan persembunyian ISIS di pegunungan terpencil yang berupa terowongan dan gua. Aksi itu juga disebut didorong oleh kebutuhan militer alih-alih politik.
Serangan bom berdaya ledak besar itu mendapat dukungan dari Pemerintah Afghanistan, kendati dunia mengecam intervensi militer yang belakangan ini kerap dilakukan AS. Pemerintah Afghanistan pada Sabtu (15/4) mengklaim setidaknya 90 serdadu ISIS tewas dalam serangan tersebut, merevisi jumlah 36 militan yang disebutkan tewas sehari sebelumnya.