Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat keamanan Perancis menangkap dua orang yang diduga akan melakukan serangan teror, Selasa (18/4), lima hari sebelum gelaran pemilihan umum presiden.
Kedua pria itu ditangkap di Marseille oleh agen dari badan intelijen domestik.
Menteri Dalam Negeri Matthias Fekl mengatakan serangan itu akan dilakukan "dalam beberapa hari ke depan" oleh para tersangka yang masing berusia 23 dan 29. Keduanya diketahui "teradikalisasi." Demikian diberitakan
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fekl tidak menjelaskan lebih lanjut soal jenis serangan yang dia maksud.
Lebih dari 230 orang tewas dalam serangan teror yang terjadi di Perancis sejak Januari 2015.
Para kandidat selama ini mendapatkan pengawalan ketat ketika berkampanye, tapi sejauh ini belum banyak kekhawatiran soal ancaman keamanan.
"Semua akan dilakukan untuk memastikan keamanan" pemilihan umum, kata Fekl.
Sejumlah polling menunjukkan persaingan semakin ketat menjelang hari-H, dengan dukungan untuk masing-masing kandidat yang menguat, mengejar calon teratas Emmanuel Macron dan Marine Le Pen.
Selama berminggu-minggu, Macron yang merupakan seorang mantan bankir dan Le Pen selaku tokoh partai Front Nasional terus berada di puncak polling. Namun, belakangan tampak setiap kandidat punya kesempatan bisa saja mencapai pemilu putaran kedua, Mei nanti.