Putin Telepon Trump Bahas Solusi Suriah dan Nuklir Korut

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 10:08 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden AS Donald Trump, mendiskusikan penyelesaian konflik Suriah dan solusi Krisis Nuklir di Semenanjung Korea.
Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden AS Donald Trump, mendiskusikan penyelesaian konflik Suriah dan solusi Krisis Nuklir di Semenanjung Korea. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berdiskusi mengenai solusi konflik Suriah hingga krisis nuklir Korea Utara melalui telepon pada Selasa (2/5) waktu setempat.

Perbincangan kedua pemimpin ini merupakan yang pertama setelah hubungan Washington dan Moskow sempat merenggang akibat serangan udara AS ke Suriah, sekutu dekat Rusia, pada awal April lalu.

Seorang pejabat senior AS mengaku, Putin lah yang pertama kali meminta untuk menghubungi Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam percakapan, Trump dan Putin dikabarkan sepakat meningkatkan dialog untuk mencari solusi memperkuat dan menjaga stabilitas gencatan senjata di Suriah. Keduanya juga turut membahas kemungkinan membentuk zona aman bagi warga sipil yang terdampak perang di negara Timur Tengah itu.


Menurut Gedung Putih, kedua pemimpin sepakat bahwa "semua pihak wajib melakukan apa yang mereka bisa untuk mengakhiri kekerasan" di negara itu.

"Percakapan mereka sangat baik, membahas zona aman atau de-eskalasi guna mencapai perdamaian kemanusiaan yang abadi dan berbagai persoalan lainnya," bunyi pernyataan Gedung Putih pada Rabu (3/5).

Kantor presiden AS itu menyebutkan, Trump juga menyatakan akan mengirimkan perwakilan negaranya sebagai pengamat dalam perundingan gencatan senjata antara rezim Suriah dan kelompok oposisi di Astana, Kazakhstan pada Rabu dan Kamis pekan ini.

Hal ini dinilai menggambarkan keseriusan AS untuk berkontribusi dalam upaya perdamaian Suriah.

"Tujuannya untuk mendorong realisasi solusi damai bagi Suriah," ucap kantor tersebut.

Selain itu, Kremlin menyatakan, perbincangan Putin dan Trump turut membahas "solusi terbaik mengatasi situasi berbahaya di Korea Utara."


Korut terus menjadi sorotan setelah pada awal tahun baru lalu, pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, memerintahkan penguatan program rudal balistik antarbenua (ICBM) negaranya.

Sepanjang tahun ini, Pyongyang tercatat sudah meluncurkan sejumlah uji coba rudal, dua di antaranya mencapai perairan di dekat wilayah Jepang.

Dengan ambisi rudal nuklirnya, negara paling terisolasi ini menjadi salah satu tantangan utama global. Putin dan Trump turut mendiskusikan cara menyelesaikan krisis yang telah menimbulkan ketegangan di seluruh kawasan Asia Pasifik ini.

"Situasi sangat berbahaya di Semenanjung Korea dibahas secara rinci. Presiden Putin menyerukan agar seluruh pihak menahan diri dan mengurangi ketegangan," kata Kremlin seperti dilansir dari Reuters.

Dalam kesempatan itu, kedua presiden juga turut mendiskusikan strategi memerangi terorisme dan kelompok militan di Timur Tengah, khususnya ISIS. Terorisme masih menjadi fokus utama keamanan bagi kedua negara.

Putin dan Trump juga membahas rencana pertemuan tatap muka pertama mereka yang diagendakan berlangsung di sela-sela pertemuan KTT G-20 do Hamburg pada 7-8 Juli mendatang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER