Temukan Memorabilia Nazi, Jerman Geledah Barak Militer

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2017 07:32 WIB
Jerman memeriksa seluruh barak militer usai memorabilia era Nazi ditemukan di garnisun anggotanya, menambah kekhawatiran ekstremisme sayap kanan.
Menhan Ursula Von der Leyen mengatakan, ekstremisme sayap kanan harus dibasmi dari badan militer Jerman. (REUTERS/Hannibal Hanschke)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala angkatan bersenjata Jerman meminta pemeriksaan semua barak tentara menyusul penemuan memorabilia militer era Nazi di sebuah asrama militer oleh tim penyidik, menguatkan skandal ekstremisme sayap kanan di kalangan tentara negara itu.

Memorabilia ditemukan di barak Donaueschingen, barat daya Jerman, dalam sebuah investigasi menyusul penemuan serupa di garnisun seorang perwira militer yang dicurigai merencanakan serangan rasial.

Sejak itu, Inspektur Jenderal Volker Wieker memerintahkan penyelidikan yang lebih luas di seluruh barak militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Inspektur Jenderal telah menginstruksikan seluruh properti untuk diperiksa, guna meninjau apakah peraturan untuk meninggalkan warisan Wehrmacht dan Sosialisme Nasional benar-benar dipatuhi," tutur juru bicara Kementerian Pertahanan, Senin (8/5).

Laporan awal memaparkan, inspeksi di seluruh barak militer dijadwalkan mulai berlangsung pada Selasa besok dan berakhir 16 mei mendatang.

Menhan Ursula Von der Leyen mengatakan, ekstremisme sayap kanan harus dibasmi dari badan militer Jerman.

"Kami sedang melatih orang-orang dengan senjata. Ada standar yang lebih tinggi lagi bagi kami. Tindakan seperti ini tidak bisa ditawar lagi," katanya.


Berdasarkan konstitusi Jerman, menyimpan apalagi menunjukan barang-barang Nazi di tempat publik seperti lambang swastika bisa dikenai hukuman.

Pada pekan lalu, Von der Leyen juga mengatakan, tidak akan mentolelir pemujaan Wehrmacht--pasukan bersenjata Nazi yang dibentuk oleh Adolf Hitler--di kalangan militer Jerman saat ini, Bundeswehr.

Meskipun begitu, Von der Leyen, mendapat kririkan dari kalangan militer setelah menyebut penangkapan tentara yang diduga merencanakan serangan rasis sebagai tanda "lemahnya kepemimpinan" pasukan bersenjata negaranya, seperti dilansir The Independent.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER