Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan demonstran yang menginginkan presiden Venezuela berhaluan sosialis, Nicolas Maduro, lengser, memenuhi halaman depan Kedutaan Besar Venezuela di Madrid, Spanyol, Kamis (11/5) waktu setempat. Mereka menuntut “pembebasan Venezuela”.
Melansir
Reuters, ratusan orang telah berkumpul di luar gedung kedutaan sejak pukul 16.30 waktu setempat. Mereka tetap berorasi hingga pukul 21.00. Beberapa mengusung spanduk dan papan bertuliskan tuntutan bagi Presiden Maduro, sementara lainnya menabuh panci dan wajan.
Polisi anti huru-hara Spanyol berusaha membubarkan kerumunan, namun massa terus bertahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mario Isea, Duta Besar Venezuela di Madrid menyebut dia sempat tertahan di dalam pusat kebudayaan selama protes tersebut.
“Kami diserang,” kata Isea kepada televisi lokal
VTV, melalui sambungan telepon.
Isea juga menyayangkan petugas keamanan Spanyol yang dianggap lamban menangani situasi tersebut.
“Mereka terus bertahan di depan gedung dan menciptakan kondisi dimana kita tidak bisa keluar. Ini adalah penculikan,” kata Isea.
Tidak disebutkan apakah Isea bisa meninggalkan kedutaan setelah telepon tersebut. Kedutaan Besar Venezuela tidak bisa dihubungi untuk memberi komentar lebih lanjut.
Adapun, aksi demonstrasi guna mengulingkan Presiden Maduro di Venezuela sudah berlangsung selama enam minggu berturut-turut. Warga menuntut pemerintah menggelar pemilu dan mengatasi krisis ekonomi yang semakin meresahkan. Merasa bersimpati dengan perjuangan saudara senegara, warga Venezuela yang tinggal di Madrid pun menggelar aksi serupa.
“Apa yang kami inginkan adalah pemilu dan Presiden Maduro lengser,” ujar Salvador Rocafull, dokter bedah berdarah Spanyol-Venezuela, yang ikut berpartisipasi dalam demonstrasi.