Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) membentuk unit khusus bernama Pusat Misi Korea untuk mengatasi ancaman rudal balistik dan nuklir Korea Utara.
"Pembentukan Pusat Misi Korea memudahkan kami untuk dapat lebih mengintegrasikan upaya CIA melawan ancaman serius terhadap AS dan sekutunya yang berasal dari Korut," ujar Direktur CIA, Mike Pompeo.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu (10/5) tersebut, Pompeo juga mengatakan bahwa unit khusus itu akan menggunakan semua sumber daya CIA dan badan intelijen AS lainnya untuk membendung ancaman Korut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pusat Misi yang baru akan menggandeng para pejabat berpengalaman dari semua badan dan mengintegrasikannya ke dalam satu entitas untuk menampung keahlian dan kreativitas mereka guna mempertahankan target Korut," tulis CIA.
Sebagaimana dilansir
CNN, Pusat Misi Korea ini merupakan unit ksusus kesebelas yang dibentuk CIA. Sebelumnya, urusan Korut masuk dalam wilayah kerja Pusat Misi untuk Asia Timur dan Pasifik.
Mantan analis senior CIA, John Nixon, mengatakan bahwa pembentukan unit khusus ini menunjukkan ancaman Korut semakin besar, terutama setelah sejumlah uji coba rudal dan nuklir pada tahun ini.
Nixon mengatakan, ada kemungkinan besar unit ini bekerja sama dengan intelijen Korea Selatan. Menurutnya, waktu pembentukan Pusat Misi Korea juga sangat menarik karena berdekatan dengan terpilihnya presiden baru Korsel, Moon Jae-in.
Sejak terpilih pada awal pekan ini, Moon langsung bergerak cepat, berbicara dengan China, Jepang, dan AS untuk membahas cara penanganan masalah Korut. Ia bahkan mengaku siap berkunjung ke Korut guna untuk bernegosiasi.
"Saya pikir, sangat menarik melihat apa yang terjadi dan sekarang [Korsel memilih presiden baru] yang mengatakan dia ingin hubungan yang berbeda dengan Pyongyang. Saya rasa, itu sangat membantu. Tindakan keras tidak akan pernah berhasil," katanya.