Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam kunjungan kerjanya ke China, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri menyambangi Masjid Niujie di Beijing yang menjadi tempat ibadah favorit umat muslim asal Indonesia.
Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Imam Masjid Niujie Ali Yang Gunjun dan Ketua Asosiasi Islam Tiongkok Yang Faming atas pelayanannya kepada umat muslim Indonesia yang berada di Beijing.
"Terima kasih karena melayani umat muslim Indonesia dengan baik," kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (14/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga mengagumi kemegahan dan keindahan Masjid Niujie karena mencerminkan keindahan Islam sebagai agama yang ramah, toleran, dan damai.
China tercatat menjadi rumah bagi 23 juta umat Islam dengan 34 ribu masjid yang tersebar di penjuru negara itu.
"Di China ada 56 ribu imam dan jumlah asosiasi Islam dari tingkat ke kabupaten ke atas ada 7 ribu," ujar Ali.
Usai pertemuan, Jokowi mengatakan kepada wartawan bahwa umat muslim Indonesia dan umat muslim China memiliki hubungan yang bersejarah.
“Ternyata hubungan dengan China dimulai pada abad 15 lalu ketika muslim China berdagang, mendarat di Lasem, di Palembang. Sehingga hubungan antara China dan kita sudah cukup lama,” ucapnya.
Selama berada di lingkungan Masjid Niujie, Jokowi juga berziarah ke makam dua ulama yang berperan penting dalam dakwah Islam di Beijing, yaitu Syaikh Ali bin al-Qadir Imaduddin Bukhari dan Syaikh al-Burthoni al-Qazwayni. Kedua ulama ini meninggal pada 1280-an.
Masjid Niujie dibangun pada tahun 966 M pada masa Dinasti Liao (916-1125) dan merupakan pusat komunitas Muslim di Beijing yang jumlahnya mencapai 250 ribu jiwa.